Bisnis.com, PADANG - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan terdapat 60 hotel di Provinsi Sumatra Barat yang akun google business terkena hack.
Ketua PHRI Sumbar Rina Pangeran mengatakan hack yang dihadapi para pengusaha hotel itu yakni untuk nomor telepon dan alamat email yang tertera di google business di ubah oleh hacker.
"Biasanya kan pelanggan hotel itu cari kontak atau nomor telepon untuk menghubungi hotel bisa di cari di google. Nah, yang hacker ini akun business milik pihak hotel di ubah dengan nomor milik si hacker dan bahkan pembayaran booking nya menggunakan rekening bank si hacker dan bukan punya pihak hotel," katanya, Selasa (13/8/2024).
Dia menjelaskan persoalan itu telah dilakukan antisipasi dengan cara mengganti kembali dengan data-data asli pihak hotel. Namun upaya itu tidak berhasil, beberapa menit kemudian hacker itu melakukan cara mengubah kembali data-data akun google business tersebut ke kondisi semula ketika di hack.
Rina menegaskan kendati data-data akun google business telah di hack, pihak hotel yang tergabung dalam PHRI telah mengumumkan melalui akun media sosial masing-masih hotel bahwa kondisi akun google business sedang diretas, dan telah diimbau berhati-hati melakukan booking ke hotel.
Dia menjelaskan hal yang dikhawatirkan itu, ternyata hacker memberikan penawaran yang menarik dengan harga kamar yang ditawarkan sangat lah murah, sehingga akan membuat calon pelanggan membooking melalui akun hacker.
Bahkan PHRI juga telah meminta kepada pihak google di Indonesia untuk membantu persoalan tersebut, sehingga si hacker tidak bisa meretas akun google business milik pihak hotel di tanah air.
"Beruntung belum ada yang transaksi booking dari pelanggan ke hotel di Sumbar. Jadi belum ada kerugian," ujarnya.
"Dalam kondisi seperti ini lebih di sarankan kepada pelanggan untuk datang langsung ke hotel, mungkin melalui orang yang dipercaya yang berada di Sumbar, yang bisa dibantu untuk mewakili datang langsung ke hotel-hotel," sambung Rina.
Dikatakannya persoalan tersebut juga dilaporkan ke Mabes Polri, dengan harapan segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian, karena kasus hacker tersebut tidak hanya dialami hotel-hotel di Sumbar, tapi terjadi secara nasional.
"Saya mengimbau kepada masyarakat atau pelanggan harus berhati-hati dalam melakukan booking hotel sampai kondisi ini dinyatakan normal kembali atau baik-baik saja," sebut Rina.
Rina juga berharap semoga pemerintah segera turun tangan dan mencarikan jalan keluar agar para hacker tersebut tidak terus tumbuh dan membuat kacau dunia digital.
"Karena memang saat ini kegiatan sehari-hari kami tidak bisa dipisahkan dari dunia digital. Jika tidak ada kepastian keamamanan dalam penggunaannya akan membuat masyarakat jadi bingung dan panik," imbuhnya.