Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemindahan Warga Rempang ke Hunian Permanen di Tanjung Banon September 2024

BP Batam akan segera memindahkan warga Rempang yang bermukim sementara di Batam ke hunian permamen di Tanjung Banon, September 2024.
Warga Rempang diminta menunjukkan rumah pilihannya di Tanjung Banon. /BP Batam
Warga Rempang diminta menunjukkan rumah pilihannya di Tanjung Banon. /BP Batam

Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan segera memindahkan warga Rempang yang bermukim sementara di Batam ke hunian permamen di Tanjung Banon, September 2024.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan pihaknya saat ini masih menggesa proyek hunian permanen di Tanjung Banon.

"Mulai September 2024, kami sudah harus memindahkan warga ke hunian baru di Tanjung Banon secara bertahap sesuai waktu pemindahan mereka di awal. Saat ini, prosesnya masih terus berjalan agar target itu bisa tercapai," kata Ariastuty, Selasa (13/8/2024).

Ia menyebut jumlah warga yang sepakat untuk bergeser ke hunian sementara pun terus bertambah tiap harinya.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 415 KK yang telah mendaftar dan 656 KK yang datang ke posko untuk berkonsultasi. "Yang sudah bergeser ke hunian sementara sudah sebanyak 163 KK," imbuhnya.

Sementara itu, anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam Sudirman Saad mengatakan proyek Rempang Eco-City ditargetkan memberikan lapangan pekerjaan, serta memberdayakan warga lokal.

Untuk hal ini, BP Batam terus melakukan komunikasi intensif dengan Pemerintah Kota (Pemko) Batam. "Pemberdayaan masyarakat itu penting untuk mendukung percepatan investasi. Sehingga nanti ada manfaatnya secara ekonomis buat warga," ungkapnya.

Bentuk pemberdayaannya pun beragam, dua di antaranya bisa dengan menyiapkan pelatihan pengolahan ikan dan hasil laut, serta dukungan modal melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM milik warga Rempang.

"Sebagaimana komitmen awal, proyek investasi ini harus memberi dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Warga lokal tidak boleh terpinggirkan dengan hadirnya investasi di kampung mereka," ucapnya lagi.

Ia juga menyampaikan, pengembang kawasan juga akan memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal. Dengan harapan, proyek dengan nilai investasi sebesar Rp 381 triliun hingga tahun 2080 tersebut dapat memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat.(K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper