Bisnis.com, BATAM - Jumlah warga Rempang yang terus pindah ke hunian sementara di Batam terus bertambah. Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat hingga saat ini sudah ada 148 KK yang menyepakati perpindahan tersebut.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan warga yang terdampak rencana investasi Rempang Eco-City perlahan mulai membuka diri.
Tuty menjelaskan pihaknya terus berupaya melakukan upaya pendekatan persuasif kepada warga Rempang.
Dengan harapan, program strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City ini mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.
"BP Batam berkomitmen untuk menyelesaikan program Rempang Eco-City. Pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar di Rempang pun menjadi atensi kami agar rencana investasi ini bisa berjalan maksimal," katanya lagi.
Di samping itu, Tuty mengungkapkan jika pemenuhan hak warga pun menjadi prioritas BP Batam dalam mendukung percepatan investasi di Rempang.
Baca Juga
Sehingga, tidak ada hak masyarakat yang terabaikan saat investasi berjalan.
"Beberapa langkah strategis pun telah dibahas dalam beberapa rapat koordinasi bersama instansi terkait. Kami berharap, realisasi investasi ini dapat berjalan lancar dan mendapat dukungan dari seluruh komponen masyarakat," tambahnya.
Hingga saat ini, jumlah warga yang siap bergeser sebanyak 405 KK. Sedangkan warga yang telah berkonsultasi terkait hak-hak masyarakat dalam realisasi pembangunan berjumlah 655 KK.
"Sejumlah tahapan masih terus berlangsung, termasuk pendataan dan verifikasi terhadap warga terdampak. BP Batam pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan isu yang dihembuskan oleh oknum tidak bertanggungjawab," paparnya.
Terkait tahapan pergeseran, Tuty menyebut jika BP Batam terus berupaya maksimal dalam memfasilitasi perpindahan warga ke hunian sementara.
Seperti yang terjadi dua hari lalu, saat tim membantu pergeseran terhadap warga Pasir Panjang yang sedang dalam kondisi sakit. “Tim sudah komitmen, pergeseran terhadap warga akan terus maksimal. Jadi tidak ada yang terabaikan,” tutup Tuty.