Bisnis.com, PADANG - Kementerian Keuangan berkomitmen tidak hanya sebagai pengelola fiskal namun juga akan turut berperan mendorong peningkatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah seperti halnya di Provinsi Sumatra Barat.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumbar Syukriah HG mengatakan pihaknya telah menggagas pembentukan Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau (HIPERMI) dan terbentuknya HIPERMI merupakan upaya dari pemerintah untuk mendorong peningkatan ekonomi lokal di Sumbar.
"Kami di DJPb telah banyak melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak agar turut membantu dan memberikan support untuk kemajuan UMKM di Sumbar," katanya dalam keterangan resmi, Senin (12/8/2024).
Syukriah menyampaikan semangat dari Kanwil DJPb Sumbar untuk terus mendukung UMKM di Ranah Minang ini juga merupakan menindaklanjuti arahan Menteri Keuangan bahwa jajaran Kementerian Keuangan harus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Di Kanwil DJPb Sumbar, sebagai bukti yang telah dilakukan yakni Kanwil DJPb Sumbar turut mendorong peningkatan ekonomi lokal, dengan cara menggagas pembentukan HIPERMI yang kepengurusannya telah dikukuhkan oleh Gubernur Sumbar pada tanggal 23 April 2024, dan Kanwil DJPb telah ditunjuk oleh HIPERMI sebagai ketua dewan pembina.
"Kami melihat ekonomi randang sebagai kuliner asli Minang yang sudah mendunia mempunyai potensi yang sangat besar untuk peningkatan ekonomi Sumbar," ujarnya.
Baca Juga
Syukriah menyampaikan multiplayer dari ekonomi randang tersebut tidak hanya sebatas pada pelaku produsen randang, namun juga akan berimbas kepada petani Sumbar sebagai pemasok bahan baku rendang.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kanwil DJPb Sumbar telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak baik internal Kementerian Keuangan maupun di luar Kemenkeu.
Salah satu langkah untuk peningkatan ekonomi Sumbar khususnya UMKM, Kanwil DJPb Sumbar bersinergi dengan Special Mission Vehicles (SMV) di lingkungan Kementerian Keuangan.
Kemudian Syukriah menyebutkan belum lama ini dari PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF) sebagai salah satu SMV hadir di Bukittinggi untuk menyalurkan dana TJSL kepada UMKM yang tergabung dalam HIPERMI, dan bantuan berupa pengadaan alat vakum makanan dan mesin pengolah sampah.
"Bantuan alat vakum makanan bertujuan agar produk makanan dapat lebih tahan lama sehingga jangkauan pasar dapat lebih luas tidak hanya pasar domestik namun juga pasar ekspor," jelasnya.
Menurutnya adanya bantuan alat pengolah sampah sebagai langkah awal menuju pertanian organik. Dimana untuk sampah organik berupa daun-daun dicacah dan diolah menjadi kompos.
"Kompos digunakan untuk pupuk bahan baku rendang. Dengan begitu dihasilkan randang organik sehingga menambah nilai jual produk," sebut Syukriah.
Dikatakannya bahwa bantuan yang berasal dari Kemenkeu Satu itu buka hanya dari Ditjen Pajak, Perbendaharaan, Bea Cukai namun juga unit-unit SMV seperti halnya PT SMF.
Direktur Keuangan dan Operasional Bonai Subiakto yang juga dari PT SMF menyambut baik program pemberdayaan UMKM yang dilaksanakan oleh Kanwil DJPb Sumbar.
"PT SMF sebagai bagian dari Kementerian Keuangan akan terus mensupport program pemberdayaan UMKM yang dilakukan jajaran Kementerian Keuangan di daerah," ujarnya.