Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arcandra Tahar: Saatnya Kota Padang Berpikir Menjadi Kota Maju

Arcandra menilai Padang memiliki modal dan kemampuan untuk menjadi kota maju, dengan catatan harus menerapkan keindahan, kebersihan, tertib dan disiplin.
Komisaris Independen PT PLN (Persero) Arcandra Tahar yang dipercaya menjadi warga kehormatan dalam Rapat Paripurna Istimewa HUT Kota Padang, Rabu (7/8/2024). Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Komisaris Independen PT PLN (Persero) Arcandra Tahar yang dipercaya menjadi warga kehormatan dalam Rapat Paripurna Istimewa HUT Kota Padang, Rabu (7/8/2024). Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Momen perayaan hari jadi ke-355 Kota Padang, Sumatra Barat, disuguhkan dengan harapan yang besar dari tokoh nasional Arcandra Tahar yang juga kini menjabat sebagai Komisaris Independen PT PLN (Persero).

Dia menyebutkan usia Kota Padang bukanlah sebuah waktu yang singkat, bahkan dibandingkan sebuah negara yang besar yakni Amerika Serikat, Padang merupakan daerah yang telah lama berdiri.

"Tapi kenapa Amerika Serikat lebih dulu menjadi negara maju? Kenapa Padang masih seperti saat ini? Saya berharap sudah saatnya dari sekarang berpikir untuk menjadi Padang menjadi kota maju," kata Arcandra Tahar, yang dipercaya menjadi warga kehormatan dalam Rapat Paripurna Istimewa HUT Kota Padang, Rabu (7/8/2024).

Dia menyebutkan bicara soal kota maju, sebenarnya tidak terlalu banyak cara yang perlu diterapkan. Apalagi mayoritas penduduk di Padang merupakan muslim, artinya nilai-nilai Islam bisa menjadi landasan menjadikan Padang sebagai kota maju.

Menurutnya kota yang maju itu dapat dilihat dari sisi, kebersihannya, keindahannya, tertib, dan disiplin. Empat poin itu telah dibuktikan di Tokyo, Jepang.

"Soal Indah, Jepang itu Indah. Bersih, Jepang itu bersih. Apalagi soal tertib dan disiplin, Jepang itu tertib dan disiplin," ujarnya.

Dikatakannya tidak hanya di Jepang, Amerika Serikat juga demikian. Bahkan dalam sistem kerja, soal absensi karyawan yang kebanyakan pakai ID Card, cara slip jari, dan dengan cara lainnya itu, di Amerika Serikat tidak menerapkan sistem yang demikian.

"Saya pernah bekerja di Amerika Serikat, tidak ada absen seperti itu. Jadi di sini terlihat disiplin dan kejujuran pekerja atau masyarakatnya," ucap dia.

Arcandra menyatakan padahal bila di bawa ke Padang yang mayoritas muslim, yang percaya bahwa ada dua malaikat yang selalu mengawasi dalam beraktivitas, masih saja tidak disiplin soal waktu.

"Kalau mereka-mereka di luar negeri yang saya maksud itu, tidak mempercayai soal dua malaikat. Tapi di dalam mereka bekerja, seakan-akan merasa mereka diawasi. Sehingga melahirkan kejujuran. Nah, inilah bentuk SDM yang baik," tegasnya.

Untuk itu, Arcandra menilai Padang memiliki modal dan kemampuan untuk menjadi kota maju, dengan catatan harus menerapkan keindahan, kebersihan, tertib dan disiplin.

"Di dalam kehidupan ini dan bagi yang muslim, sebaiknya perlihatkan ada Islam di dalam setiap aktivitasnya. Soal keindahan, kebersihan, tertib dan disiplin itu bisa diwujudkan, karena Islam telah mengajarkan muslim tentang hal tersebut," ungkapnya.

Sementara melihat pada kondisi di Padang, Arcandra mempertanyakan apakah masyarakat sudah menerapkan budaya disiplin seperti antre yang baik. Karena yang terlihat di lapangan budaya antre belum baik terlaksana.

Kemudian dari sisi pemerintah, dia menyatakan untuk pembangunan infrastruktur atau sarana prasarana kota harus dipikirkan dengan matang, dan kemudian dikerjakan dengan teliti.

"Jadi di kota maju itu tidak ada trotoar bergelombang dan di depannya ada pohon, seperti di Tokyo tidak terlihat pejalan kaki yang bisa tersandung ketika berjalan," jelasnya.

"Silakan kunjungi Tokyo yang sangat detail membangun trotoar yang dibawahnya airnya mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah," sambungnya.

Menurutnya kendati terdengar mudah soal menjadikan Padang sebagai kota yang indah, bersih, tertib dan disiplin. Namun dalam implementasinya sejati butuh kesadaran dan komitmen bersama, tidak hanya pemerintah, tapi juga datang dari masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper