Bisnis.com, BATAM - Proyek pengembangan Pelabuhan Kuala Riau di Tanjungpinang mendapat sokongan penuh dari Millenium Challenge Corporation (MCC) asal Amerika Serikat. Pelabuhan ini akan mulai dikembangkan September 2024.
MCC merupakan salah satu lembaga Pemerintah Amerika Serikat yang bertugas membantu pengembangan negara-negara dunia ketiga. Organisasi ini menyediakan hibah terbatas waktu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan pembangunan infrastruktur dan pembinaan UMKM lokal.
MCC telah sepakat memberikan hibah sebesar Rp766,1 miliar untuk pengembangan tahap awal Pelabuhan Kuala Riau.
Program ini sendiri bernama Compact II. Sebagai informasi, program yang bertemakan "Infrastructure and MSME Financing" ini telah ditandatangani pada 13 April 2023 yang lalu, dan saat ini memasuki tahap ketiga, yakni Entry Into Force.
Sebelumnya, MCC telah melakukan study kelayakan sejak Oktober 2023 kemarin. Dan saat ini sudah akan memasuki tahapan implementasi penuh, yang ditandai dengan Entry Into Force pada September 2024 ini.
Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II Maurin Sitorus mengatakan Pelabuhan Kuala Riau merupakan salah satu lokasi proyek Advancing Transport and Logistics Accessibility Services (ATLAS).
Baca Juga
Pihaknya juga telah bertemu pelaku UMKM yang menjadi sasaran proyek Micro, Small and Medium Enterprises Finance (MSME Finance).
"Tadi kita sudah meninjau langsung pelantar I, II, dan Pelantar Kuning. Juga bertemu pelaku UMKM. Bentuk bantuan UMKM berupa pinjaman dengan bunga rendah dan pelatihan sehingga UMKM akan mampu membuat laporan keuangan standar perbankan dan bisa membuat bisnis plan," ujarnya saat mendampingi CEO MCC Alice Albright di Tanjungpinang, Jumat (26/7/2024).
Sementara itu, untuk pembangunan fisik pengembangan Pelabuhan Kuala Riau, Maurin mengatakan progresnya tidak seperti pembangunan konstruksi biasa.
"Tahapan entry force di September 2024 nanti dan kita sudah memasuki tahapan ketiga, yang paling sulit tahap pertama dan kedua sudah kita lewati. Dengan menggandeng private sector, butuh waktu sedikit lebih lama dari konstruksi biasanya," paparnya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) akan ikut berkomitmen penuh, supaya pembangunan berjalan lancar.
"Program yang sangat bagus. Karena meringankan beban pemerintah dalam hal ini APBN maupun APBD. Kami akan terus mendukung dan mengikuti prosesnya sampai selesai. Tidak menutup kemungkinan diperluas dengab proyek-proyek yang lain," pungkasnya. (K65)