Bisnis.com, BATAM - Setelah 22 tahun dikelola PT Synergy Tharada, pengelolaan Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre akan segera diambil oleh pemenang tender, PT Metro Nusantara Bahari.
Masa kontrak pengelolaan Synergy Tharada sendiri akan berakhir pada 1 Agustus 2024 mendatang. Namun hingga saat ini belum ada klarifikasi dari pemilik pelabuhan, Badan Pengusahaan (BP) Batam terkait prosedur peralihan dan masa transisi dari pengelola lama ke pengelola yang baru.
Metro Nusantara Bahari sendiri ditetapkan menjadi pemenang berdasarkan pengumuman hasil pelelangan pemilihan mitra kerja sama pemanfaatan dalam rangka penyediaan infrastruktur untuk pembangunan, penoperasian dan pengembangan Terminal Ferry Internasional Batam Centre nomor 22/PP.PBC/7/2024 tanggal 17 Juli 2024 kemarin.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan Metro mendapatkan jangka waktu konsesi pengelolaan selama 25 tahun.
"Diperkirakan sekitar Agustus mulai beroperasi," katanya melalui pesan singkat, Kamis (25/7/2024).
Mengenai prosedur peralihan dan masa transisi, Ariastuty menyebut jika pihaknya belum bisa memberikan pernyataan resmi. "Nanti saya koordinasikan dulu dengan unit terkait," ungkapnya.
Baca Juga
Nilai investasi yang akan digelontorkan Metro sebesar Rp81,24 miliar, dengan kontribusi tetap sebesar Rp16 miliar.
Adapun pembagian keuntungan nanti, Metro akan mendapatkan 29% dari pendapatan bruto area hijau, 29% dari pendapatan bruto pass penumpang, 29% dari pendapatan bruto parkir, dan 25% dari pendapatan bruto sewa/retail.
Sebelumnya Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam, Fesly Paranoan pernah menjelaskan pada Mei 2024 kemarin, bahwa investasi pengembangan pelabuhan utama Batam tersebut sebesar Rp3,4 miliar.
Nilai investasi triliunan itu akan meliputi pembangunan gedung baru yang kapasitasnya lebih luas, pengoperasian dan pengembangan Terminal Ferry Internasional Batam Center. Tidak hanya itu, nilai investasi itu juga akan meliputi area komersial. Dari luas 2,9 hektare saat ini, nantinya akan diperluas hingga kurang lebih 24 hektare.
Dalam area pelabuhan tersebut, juga terdapat area komersil seperti hotel hingga mal. Termasuk kegiatan reklamasi yang akan dilakukan kedepannya.
"Kalau hitungan pengembalian modal Rp500 miliar itu, jika pelabuhannya seperti yang sekarang ini. Tapi nanti kita akan membuat terminal yang baru, yang kapasitasnya lebih besar. Karena kalau sekarang sudah over kapasitas, jadi butuh bangunan yang lebih besar lagi kapasitasnya dan lebih modern," jelasnya.
Ia menambahkan, dalam kerjasama pembangunan, pengoperasian hingga pengembangan Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center ini sepenuhnya juga berasal dari pemenang tender. (K65)