Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait persoalan mitigasi bencana alam yang ada di Ranah Minang.
Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah Oetami Dewi menyampaikan bahwa penghijauan dan rehabilitasi hutan adalah fokus utama dalam hal mitigasi bencana longsor.
"Dalam hal mitigasi bencana diperlukan kegiatan penghijauan, seperti daerah resapan air dan lahan miring," katanya, Jumat (28/6/2024).
Dewi mengatakan instalasi peralatan/bangunan pengendali longsor serta sosialisasi kepada masyarakat secara berkala tentang potensi bencana longsor dan tindakan antisipasinya, juga perlu dilakukan.
"Kami berharap Pemprov Sumbar bisa menindaklanjuti dari apa yang menjadi fokus soal mitigasi bencana longsor itu, yakni soal penghijauan," tegasnya.
Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumbar Youlius Honesti menambahkan bahwa mitigasi bencana longsor tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan terus berkolaborasi dan merangkul seluruh stakeholder di Sumbar seperti halnya Balitbang.
Baca Juga
"Kami akan berusaha untuk melakukan kajian mengenai pengendalian bencana tanah longsor di Sumbar, terlebih di daerah-daerah yang rawan bencana tanah longsor. Dimana BRIN menilai perlu ada penghijauan kembali," sebut dia.
Dia menegaskan dalam melakukan upaya pengendalian bencana lama tersebut, Pemprov Sumbar akan terus berkolaborasi dengan semua pihak terkait.
Terkait peran Balitbang, katanya, akan bertindak sebagai think tank dalam mengkritisi berbagai permasalahan yang berkembang untuk selanjutnya merumuskan berbagai kebijakan dalam peningkatan pembangunan daerah Sumbar.
Kemudian Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Hansastri menambahkan dalam mengatasi persoalan bencana ini alam ini, ada tiga konsep yang selalu di pegang, yakni kolaborasi, sinergi dan harmonisasi.
Menurutnya tiga konsep tersebut dianggap ampuh dalam mengatasi persoalan mitigasi bencana yang ada di Sumbar.
"Kami juga menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa dan ucapan terima kasih kepada BRIN atas kolaborasi dan sinergi yang dibangun dengan Pemprov Sumbar, terutama soal mitigasi bencana alam," ucapnya.
Dikatakannya bahwa dengan sering terjadinya bencana longsor di Sumbar telah menyebabkan banyak bukit dan pegunungan yang membutuhkan penghijauan kembali.
Selain perlu adanya upaya penghijauan itu, langkah antisipasi perusakan hutan juga penting dilakukan. Untuk itu kepada masyarakat diimbau untuk tidak melakukan penebangan pohon di hutan, terutama untuk pegunungan atau perbukitan yang merupakan area lalu lintas kendaraan.
"Kondisi jalan di Sumbar ini, banyak perbukitan. Nah hutannya itu perlu dijaga, karena jika hutan dijaga, akan sangat minim sekali terjadi tanah longsor," sebutnya.