Bisnis.com, PEKANBARU — Pemprov Riau mencatat angka realisasi investasi yang diterima daerah itu mencapai Rp25,29 triliun sampai akhir triwulan I/2024. Angka ini gabungan dari investasi dalam negeri dan investasi asing.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riau, Helmi menjelaskan untuk angka investasi dalam negeri, nilainya menyentuh posisi Rp18,5 triliun.
"Kemudian untuk investasi asing angkanya Rp6,7 triliun. Sehingga total investasi di triwulan I/2024 mencapai Rp25,29 triliun," ujarnya Rabu (19/7/2024).
Dia menyebutkan secara tahunan kinerja investasi Riau turun tipis 0,06% dari tahun lalu yang di angka Rp2,3 triliun. Sedangkan secara kuartal angka ini naik sebesar 104,2% dari kuartal IV/2023 yang di posisi Rp12,4 triliun.
Secara nasional, angka investasi Riau ini berada di posisi ke-6, setelah Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten. Sedangkan untuk di Sumatra, Riau berada di peringkat ke-1 investasi terbesar.
Selanjutnya secara lokasi, angka investasi paling besar di Riau masuk ke Kabupaten Pelalawan dengan nilai Rp6,85 triliun. Disusul Kabupaten Siak Rp4,13 triliun dan Kabupaten Bengkalis dengan nilai Rp3,8 triliun di posisi ketiga.
Baca Juga
"Secara sektoral, investasi Riau didominasi sektor kehutanan sebesar 42% atau Rp10,72 triliun, kemudian sektor industri makanan sebesar 21% atau senilai Rp5,32 triliun serta sektor industri kertas sebesar 13% atau senilai Rp3,22 triliun," ujarnya.
Sementara itu di Kota Pekanbaru, DPMPTSP Pekanbaru mencatat perolehan investasi senilai Rp1,6 triliun.
Kepala DPMPTSP Kota Pekanbaru Akmal Khairi, pencapaian dalam realisasi investasi ini didapat dari Penananam Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
"Untuk triwulan I/2024 angka investasi yang kami terima sudah mencapai Rp1,6 triliun. Sedangkan target investasi dari pemerintah pusat, kami ditargetkan Rp5,09 triliun. Sementara dalam rencana strategi (renstra), Pemkot Pekanbaru menargetkan investasi Rp4,9 triliun," ujarnya, Rabu (19/6/2024).
Akmal merinci, untuk serapan tenaga kerja PMDN pada triwulan I/2024 ini sebanyak 2.353 orang. Dengan rincian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 2.353 orang, dan Tenaga Kerja Asing (TKA) tidak ada.
Sementara untuk serapan tenaga kerja PMA pada triwulan I/2024 sebanyak 138 orang. Dengan rincian TKI sebanyak 138 orang, sedangkan TKA tidak ada serapan tenaga kerja.
“Untuk sektor secara keseluruhan kabupaten kota, ada sektor primer, seperti tanaman pangan, perkebunan dan peternakan, perikanan, kehutanan dan pertambangan," ujarnya.
Kemudian sektor sekunder seperti industri tekstil, industri kayu, industri makanan dan lainnya. Adapun sektor tersier di antaranya seperti konstruksi, hotel dan restoran, perumahan dan kawasan industri.