Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Kepri Dorong Kemkomdigi Tuntaskan Blankspot di 22 Lokasi

Pemprov Kepri dan Kemkomdigi fokus atasi 22 blankspot di Kepri, prioritas wilayah 3T. Rencana bangun data center di Bintan dengan dukungan energi terbarukan.
Menara telekomunikasi dengan jaringan 4G dan 5G/Telkomsel
Menara telekomunikasi dengan jaringan 4G dan 5G/Telkomsel
Ringkasan Berita
  • Pemprov Kepri bersama Kemkomdigi fokus menuntaskan 22 lokasi blankspot dan 124 daerah lemah sinyal di lima kabupaten, termasuk wilayah 3T.
  • Proyek pembangunan kawasan data center di Pulau Bintan direncanakan dengan memanfaatkan lahan eks tambang dan potensi energi terbarukan.
  • Proyek data center ini sepenuhnya dibiayai swasta, namun pemerintah daerah diharapkan berkontribusi minimal 15% dari total investasi.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, BATAM - Penuntasan masalah blank spot dan sinyal lemah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendapat perhatian dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).

Wakil Gubernur (Wagub) Kepri Nyanyang Haris Pratamura mengatakan di Kepri ada 22 lokasi blankspot dan 124 daerah lemah sinyal yang tersebar di lima kabupaten, yakni Bintan, Anambas, Lingga, Natuna dan Karimun.

"Beberapa wilayah seperti Natuna dan Anambas masuk kategori tertinggal, terdepan, terluar atau 3T membutuhkan prioritas penanganan, termasuk juga Tambelan, Dabo dan Lingga," katanya di Batam, Senin (28/7/2025).

Menurut Nyanyang, BAKTI Kemkomdigi akan segera menindaklanjuti mengenai temuan blankspot dan sinyal lemah tersebut.

"Percepatan penyediaan infrastruktur telekomunikasi di wilayah 3T menjadi prioritas nasional dan selaras dengan agenda pemerataan transformasi digital," katanya lagi.

Selain persoalan titik blankspot, Pemprov Kepri juga mengemukakan rencana pembangunan kawasan data center di Pulau Bintan.

Lahan seluas 3.000 hektare telah disiapkan di Bintan. Lokasi yang dipilih merupakan lahan eks tambang yang memiliki potensi energi terbarukan serta memiliki akses langsung ke jaringan kabel laut internasional.

Proyek ini juga akan mengintegrasikan pasokan listrik hingga 1 gigawatt, klasifikasi data terbuka untuk layanan cloud pihak ketiga, serta dukungan Program Revitalisasi Nasional (PRN) untuk pengembangan energi di kawasan Tanjunguban dan Kijang.

Nyanyang menjelaskan proyek data center ini merupakan proyek strategis yang sepenuhnya dibiayai swasta, namun pemerintah daerah harus dilibatkan.

"Pusat mendorong pemerintah daerah untuk berkontribusi minimal 15% dari total nilai investasi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro