Bisnis.com, BATAM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) tampaknya serius menjadikan Kepri sebagai pusat investasi kawasan Artificial Intelligence (AI) dan data center.
Saat rapat dengan sejumlah investor dan pelaku industri digital di Batam, Jumat (25/7/2025), Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura mengatakan Kepri terbuka pada investasi di sektor digital.
"Kepri menerima investasi di sektor digital, karena dinilai strategis dan memiliki dampak jangka panjang terhadap pembangunan daerah," katanya.
Investor dan pelaku industri digital yang hadir di antaranya Director Marketing and Business Development PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLNE), Direktur Utama PT Octagon Precision Indonesia, dan Chief Executive Officer PT Interline Technology.
Rapat turut dihadiri sejumlah Kepala OPD Provinsi Kepri, Tim Pengawas Pengendalian Percepatan Pembangunan Kepri, dan sejumlah tamu undangan ini fokus pada pembahasan potensi investasi rencana pembangunan kawasan artificial intelligence (AI) dan pusat data di Provinsi Kepulauan Riau.
Nyanyang menyebut Kepri memiliki banyak keunggulan, baik dari sisi geografis maupun infrastruktur. Beberapa proyek strategis seperti pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang kini telah memasuki tahap finalisasi desain, serta perluasan kawasan Free Trade Zone (FTZ) ke wilayah-wilayah potensial seperti Bintan dan Karimun, akan semakin memperkuat daya saing Kepri di mata investor global.
"Untuk mendukung pemerataan investasi, pemerintah terus mendorong perluasan kawasan FTZ yang lebih menyeluruh di wilayah seperti Batam, Bintan, dan Karimun," ucapnya.
Menurutnya, jika rencana investasi pembangunan kawasan AI dan pusat data yang saat ini diminati oleh investor dari Tiongkok dan Singapura dapat terealisasi di Kepri, maka akan memberikan dampak besar terhadap peningkatan pendapatan daerah serta pemerataan ekonomi ke seluruh wilayah.
"Saya berharap, bila investasi ini terealisasi, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Kepri dan memeratakan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Marketing PT PLNE Kurnia Rumdony mengatakan bahwa pihaknya melihat potensi besar Kepri sebagai basis pengembangan digital nasional.
"Kepri memiliki daya tarik utama karena secara geografis dekat dengan Singapura dan yang terpenting, berada di luar jalur ring of fire. Ini menjadi keunggulan utama yang kami nilai sangat strategis untuk pengembangan pusat data dan teknologi digital," katanya.
Dia juga menekankan bahwa pembangunan kawasan berbasis digital seperti AI dan pusat data sangat penting untuk mendukung percepatan transformasi digital Indonesia secara merata.(239)