Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Hari Listrik Padam, Omzet Usaha Percetakan di Sumbar Tiarap

Pemadaman listrik terhitung sejak Selasa (4/6) hingga Kamis (6/6) dini hari tadi itu, telah memberikan dampak yang cukup merugikan pelaku usaha percetakan.
Warga di Padang, Sumatra Barat harus menggunakan sumber cahaya eksternal untuk menghadi pemadaman listrik oleh PLN yang meluas./Bisnis - Noli H.
Warga di Padang, Sumatra Barat harus menggunakan sumber cahaya eksternal untuk menghadi pemadaman listrik oleh PLN yang meluas./Bisnis - Noli H.

Bisnis.com, PADANG - Dua hari wilayah Sumatra merasakan dampak pemadaman listrik atau blackout dan hal ini turut membuat pelaku usaha percetakan di Provinsi Sumatra Barat tiarap.

Ketua Pengda Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Provinsi Sumbar Yarsina Devi mengatakan pemadaman listrik terhitung sejak Selasa (4/6) pagi hingga Kamis (6/6) dini hari tadi itu, telah memberikan dampak yang cukup merugikan pelaku usaha percetakan.

"Dua hari pula pengerjaan percetakan jadi terganggu, dan begitupun untuk para pekerja, yang kebanyakan buruh harian, juga turut terdampak," katanya, Kamis (6/6/2024).

Dia menyebutkan kondisi pemadaman listrik yang terjadi di Sumbar selama dua hari itu, tidak hanya membuat kerugian dari sisi materi, tapi kepuasaan pelanggan dari percetakan juga turut berpengaruh.

Terutama kepada pelanggan yang telah menyampaikan pesanan percetakan sehari sebelum kondisi blackout, yang biasanya satu hari selesai. Namun akibat kondisi listrik padam, pesanan pelanggan harus molor, bahkan hingga satu minggu.

"Sekarang saja dari informasi sejumlah pengusaha percetakan di Padang, pekerjaan jadi menumpuk dan harus dikebut, mengingat waktu sudah molor dari janji penyelesaian dengan pelanggan," ujarnya.

Yarsina Devi mengakui belum mendapat kerugian materi secara detail dari anggota PGI Sumbar yang terdiri ratusan pelaku usaha percetakan. Tapi bila diperkirakan dalam satu hari bisa memperoleh omzet Rp500 ribu hingga Rp1 juta dalam kondisi normal, artinya dari ratusan pelaku usaha percetakan yang tergabung dalam P3I ii, kerugian yang dialami bisa mencapai ratusan juta rupiah selama dua hari terjadi blackout.

"Dalam kondisi seperti ini, siapa yang mau menanggulangi penurunan omzet kami. Untuk itu kami berharap betul kepada pihak PLN untuk pastikan betul kondisi yang terjadi dua hari kemarin itu, tidak terulang lagi di masa mendatang," harapnya.

Menurutnya bicara soal tagihan listrik, selama ini pelaku usaha percetakan yang tergabung dalam P3I tidak ada dihadapan dengan persoalan tunggakan. Artinya terkait dampak blackout itu, PLN seharusnya memberikan kompensasi kepada pelanggan, seperti halnya kepada pelaku usaha.

Kemudian P3I Sumbar juga berharap adanya pernyataan resmi dari pihak PLN terkait dampak yang dirasakan masyarakat maupun pelaku usaha, yang mungkin ada semacam kebijakan yang bisa meringankan dampak materi yang dirasakan pelaku usaha atau UMKM secara umum.

"Kami ini sama juga dengan UMKM. Makanya PLN perlu juga memikirkan dampak pemadaman listrik yang dirasakan pelaku usaha. Sekarang belum ada pernyataan resmi dari PLN, mau diapakan dampak yang kami rasakan ini," tegasnya.

Terkait kerusakan mesin percetakan dampak dari pemadaman itu, Yarsina Devi mengaku belum ada mendapat laporan dari pelaku usaha yang tergabung di P3I Sumbar.

Namun kalau melihat alat-alat elektronik seperti mesin percetakan, sedikit banyaknya akan memberikan dampak kepada alat-alat mesin akibat kondisi pemadaman listrik yang berlangsung lama tersebut.

"Kalau pemadaman nya satu jam, mungkin bisa dipahami. Tapi dua hari kemarin itu tidak begitu. Ada dari pagi padam lalu sampai sore atau malam baru listriknya menyala lagi. Kan sudah berjam-jam mati listrik. Hal ini sangat tidak baik bagi alat-alat elektronik," jelasnya.

Baginya pemadaman listrik yang terjadi selama dua hari kemarin tersebut, merupakan kondisi terburuk yang pernah dirasakan pelanggan PLN. Tidak hanya membuat masyarakat terganggu, tapi cukup banyak sektor usaha lainnya yang terdampak dan hal itu menimbulkan kerugian.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar telah memastikan bahwa pasokan listrik di Ranah Minang telah pulih 100%.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Barat, Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan setelah berjibaku memulihkan kondisi sistem kelistrikan yang sempat terjadi gangguan, terhitung Kamis (6/6) ini PLN telah berhasil menormalkan kembali pasokan listrik yang menyuplai 1,7 juta pelanggan di Sumbar.

Seluruh masyarakat di wilayah Provinsi Sumbar telah kembali dapat menikmati listrik PLN sejak pukul 00.53 WIB dini hari tadi. Kondisi telah normal 100%," tegasnya, dalam keterangan resmi, Kamis (6/6).

Dia menjelaskan dengan segala upaya personel PLN di lapangan memperbaiki gangguan yang terjadi sejak Selasa (4/6) lalu pada jaringan transmisi SUTET 275 kV Linggau-Lahat, yang merupakan jaringan interkoneksi dan terhubung dengan sejumlah wilayah di Pulau Sumatra.

Segera setelah kejadian, tim PLN UID Sumbar bergerak cepat, untuk melakukan koordinasi dan penormalan bertahap mulai dari sisi pembangkitan, transmisi, distribusi hingga ke seluruh pelanggan.

Dikatakannya dalam upaya penormalan melibatkan penanganan pada 215 penyulang tegangan menengah 20 kV yang menyuplai 11.720 gardu distribusi, dan 1,7 juta pelanggan. 

Kecepatan dan dedikasi dalam penanganan ini tidak hanya memastikan pemulihan pasokan listrik, tetapi juga menjaga tingkat keselamatan dan kualitas pekerjaan yang optimal oleh petugas PLN untuk memastikan layanan kelistrikan kembali normal. 

"Kami dari PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat," tutupnya.

Kompensasi untuk Pelanggan PLN

Kemudian Eric juga mengatakan sesuai aturan yang ada bahwa apabila pemadaman listrik berlangsung lebih dari 8 jam, maka PLN akan memberikan kompensasi bagi pelanggan.

kompensasi yang PLN berikan itu berupa intensif pengurangan biaya beban sebesar 10% untuk pembayaran selanjutnya. 

"Kami sudah mempunyai data-data pelanggan yang terdampak dari kondisi pemadaman ini," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper