Bisnis.com, BUKITTINGGI - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memutuskan untuk melakukan normalisasi sungai yang berada di Ngarai Sianok Bukittinggi akibat bencana banjir yang terjadi pada Senin (3/6) lalu.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan dari hasil pengumpulan informasi di lapangan ada sekitar 100 meter area perbukitan di kawasan Ngarai Sianok tersebut sudah runtuh dan menyebabkan longsoran.
"Jadi banjir yang melanda pada Senin lalu itu, memang perlu segera ada solusinya. Karena yang terlihat di lapangan, ada tumpukan sampah yang juga ikut memicu terjadinya banjir, sehingga juga harus segera dibereskan," katanya, Rabu (5/6/2024).
Menurutnya untuk melakukan upaya penanganan ini, kedepan Pemprov Sumbar bersama Pemko Bukittinggi dan Pemkab Agam beserta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK).
Untuk itu, solusi yang perlu dilakukan yakni normalisasi dengan cara penggalian sedimen dan kemudian ditimbun ke kiri dan kanan sungai.
"Kita punya Pergub dan Perwako sebagai regulasi nantinya untuk melakukan normalisasi itu," tegasnya.
Baca Juga
Mahyeldi menyebutkan kondisi yang terlihat di lapangan, terdapat area yang cukup luas di kawasan Bukik Sampik, yang bisa digunakan untuk membangun konstruksi penahan air dan pasir. Kemudian, air dan pasir yang tertahan itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Makanya hal ini perlu kami rancang dengan sebaik-baiknya," ujar dia.
Kemudian gubernur juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai dan bantaran sungai, agar kondisi tidak semakin parah di aliran sungai Ngarai Sianok.
"Saya berharap masyarakat bisa gotong royong untuk segera membersihkan material banjir itu," jelasnya.