Bisnis.com, PEKANBARU -- Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Kanwil Provinsi Riau menyatakan penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR sampai dengan April 2024, telah berhasil terealisasi senilai Rp3,17 triliun kepada 37.639 debitur, atau tumbuh sebesar 86,16% secara year on year (yoy).
Kepala Kanwil DJPb Riau Heni Kartikawati menjelaskan realisasi pada April 2024 senilai Rp667,1 miliar, turun sebesar 32,87% dibandingkan Maret lalu.
"Untuk rata-rata penyaluran turun sebesar 0,99% yoy menjadi Rp84,29 juta. Menurut data kami, Kabupaten Kampar merupakan daerah dengan penyaluran tertinggi senilai Rp460,9 miliar, tetapi daerah dengan rata-rata pinjaman tertinggi berada di Kab. Rokan Hulu dengan nilai rata-rata Rp105,04 juta," ungkapnya, Senin (27/5/2024).
Dia menguraikan penyaluran KUR masih dominan pada sektor pertanian dan perkebunan dengan nilai Rp2,16 triliun). Kemudian rata-rata pinjaman tertinggi ada pada sektor konstruksi mencapai Rp278,48 juta/debitur, dan jasa pendidikan mencapai Rp181,82 juta/debitur.
Kemudian penyaluran KUR dominan dilakukan oleh BRI dengan nilai Rp1,95 triliun, dan Bank Mandiri dengan nilai Rp596,06 miliar. Sedangkan rata-rata penyaluran tertinggi berada di Bank Tabungan Negara dengan nilai Rp427,78 juta/debitur.
Sementara itu untuk realisasi penyaluran kredit Ultra Mikro atau UMi sampai dengan April 2024 tersalurkan sebanyak Rp43,91 miliar kepada 7.567 debitur.
Baca Juga
"Penyaluran ini naik 25,08% yoy dari nilai dan 5,95% yoy dari jumlah debitur. Rata-rata penyaluran juga naik 18,05% yoy menjadi Rp5,80 juta/debitur," ujarnya.
Penyaluran UMi paling banyak terdapat di Kab. Rokan Hulu dengan nilai Rp8,11 miliar), sementara rata-rata penyaluran tertinggi berada di Kota Dumai dengan nilai Rp9,84 juta/debitur).
Debitur UMi di Riau masih banyak yang meminjam di rentang nilai Rp2,5-Rp5 juta dengan kontribusi 38,05%, namun demikian, debitur yang meminjam di rentang Rp7,5-10 juta dan Rp5-7,5 juta juga meningkat.