Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengimbau pengusaha angkutan lokal untuk bersiap mengikuti lelang proyek Bus Rapid Transit (BRT) Mebidang yang akan dimulai pada 1 Juni mendatang.
Proyek transportasi publik yang ditarget beroperasi pada Agustus 2024 tersebut bakal dilelang menggunakan sistem e-katalog.
Kepala Dinas Perhubungan Medan Iswar Lubis mengatakan, dalam merealisasikan pengoperasian BRT Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang), Pemko akan memulai tahapan pelelangan pada 1 Juni 2024.
Ia menyebut bahwa pengusaha angkutan ataupun operator lokal khususnya untuk angkutan kota di Medan akan diprioritaskan dalam tahapan lelang moda transportasi publik terintegrasi ini.
“Perusahan-perusahaan lokal yang ikut lelang Bus Listrik BRT akan menjadi prioritas bagi kita, sepanjang memenuhi persyaratan," ujar Iswar, dikutip Senin (27/5/2024).
Dijelaskan Iswar, sesuai ketentuan ada sejumlah persyaratan yang perlu dipenuhi operator lokal untuk dapat mengikuti lelang proyek BRT Mebidang. Salah satunya yakni kewajiban untuk meng-upgrade sistem transportasi yang ada.
Baca Juga
Dishub Medan juga disebutnya siap memberi pembinaan terkait perbaikan layanan hingga kualitas moda transportasi lokal ini.
"Ini kita lakukan dengan harapan usaha operator lokal bisa semakin maju," ujar Iswar.
Lebih lanjut, kata dia, pengemudi angkutan kota juga akan dijadikan prioritas untuk menjadi driver BRT. Hal itu berkenaan dengan antisipasi dampak sosial pengoperasian BRT nantinya kepada pengemudi angkutan kota di Medan.
Namun, tegasnya, driver angkutan kota tersebut tetap harus memenuhi sejumlah persyaratan.
"Akan kita buat persyaratan harus lulus Sertifikat Pengemudi Angkutan Umum (SPAU). Lalu bebas penggunaan narkoba maupun etika berkendara. Kita pastikan bahwa program ini terus berjalan sembari kita lakukan pembinaan terhadap operator lokal," jelas Iswar.
Adapun pada 1 Juni mendatang terdapat 6 koridor BRT yang akan dilelang melalui sistem e-katalog.
Pemko Medan menyebut akan menyiapkan 60 armada bus listrik untuk 6 koridor tersebut dengan kapasitas masing-masing 50 penumpang per armada.
Jumlah armada tersebut dikatakan Dishub Medan telah disesuaikan dengan perhitungan kebutuhan masyarakat, khususnya yang akan dijangkau BRT yakni Medan-Binjai-Deli Serdang.
Sebelumnya, Pemko Medan melalui Dinas Perhubungan terus melakukan berbagai tahapan pengoperasian Mastran Bus Rapid Transit (BRT) setelah proyek tersebut diluncurkan Wali Kota Medan Bobby Nasution pada bulan April 2024.
Menurut timeline proyek, tahun 2024 akan menjadi tahapan super padat seiring dimulainya aktivitas konstruksi dan uji operasional.
Proyek transportasi publik modern yang diguyur dana Rp1,7 triliun dari Bank Dunia tersebut ditarget mulai beroperasi pada Agustus 2024. (K68)