Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Ekor Ternak Terdampak Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Kata Pemprov Sumbar

Ternak yang terdampak bencana itu tidak hanya peternak sapi dan kambing, tapi juga turut dirasakan peternak itik, kerbau, dan ayam.
Sejumlah masyarakat melihat kondisi dampak bencana banjir bandang lahar dingin di Nagari/Desa Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Selasa (14/5/2024). Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Sejumlah masyarakat melihat kondisi dampak bencana banjir bandang lahar dingin di Nagari/Desa Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Selasa (14/5/2024). Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatra Barat mencatat ada sebanyak 3.219 ekor ternak yang terdampak banjir bandang lahar dingin di tiga kabupaten dan kota.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar Sukarli mengatakan ternak yang terdampak bencana itu tidak hanya peternak sapi dan kambing, tapi juga turut dirasakan peternak itik, kerbau, dan ayam.

"Kondisi peternak yang terdampak bencana itu kami telah sampaikan ke Menteri Pertanian saat meninjau kondisi bencana di Agam pada Sabtu (19/5) kemarin itu. Semoga ada bantuan dari pemerintah pusat untuk peternak yang terdampak," katanya ketika dihubungi Bisnis di Padang, Senin (20/5/2024).

Dia merinci untuk 3.219 ekor ternak yang terdampak itu, terdiri dari ayam sebanyak 145 ekor, itik 3.025 ekor, sapi 19 ekor, kerbau 8 ekor, dan kambing 22 ekor.

Adapun peternak yang terdampak itu tersebar di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang. 

"Kami belum mendapatkan laporan dari kabupaten dan kota, berapa nilai perkiraan kerugian yang dialami peternak akibat bencana itu," sebutnya.

Menurut Sukarli untuk peternak yang terdampak bencana banjir bandang lahar dingin itu, sejauh ini dari Pemprov Sumbar belum ada regulasi untuk melakukan ganti rugi ternak atau memberikan bantuan kepada peternak yang terdampak.

"Belum ada ganti rugi. Jadi selama tanggap darurat ini lebih konsentrasi pada rehab dan rekonstruksi infrastruktur yang terdampak akibat bencana tersebut," ujarnya.

Sukarli mengakui bahwa Pemprov Sumbar belum memiliki regulasi tentang penggantian ternak akibat bencana alam.

Namun solusi kedepannya, jika masyarakat yang terdampak merupakan kelompok tani ternak, maka akan dipertimbangkan.

"Hal ini akan kami usulkan dalam kegiatan tahun 2025," ucap dia.

Kendati demikian, dia menegaskan terkait ganti rugi ternak itu, dikembalikan lagi pada kabupaten dan kota, terkait usulan atau kewenangan penggantian ternak terdampak bencana alam ini.

Dampak Bencana Sumbar pada Maret 2024

Selain itu bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Maret 2024 lalu, Disnakeswan Sumbar mencatat peternak yang terdampak bencana mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai Rp4,1 miliar.

Kerugian peternak ini dirasakan di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, dan Kota Pariaman. Dimana total ternak yang terdampak itu sebanyak 5.903 ekor, yang terdiri dari ternak ayam 4.527 ekor, itik 948 ekor, sapi 344 ekor, kerbau 16 ekor, kambing 61 ekor, dan babi 8 ekor.

Dari kondisi itu, kerugian yang terbesar tersebut dialami Kabupaten Pesisir Selatan yakni mencapai Rp4 miliar lebih. Sisanya terdapat di Kota Padang dan Kota Pariaman diperkirakan Rp140 juta lebih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper