Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KLB Diare Melanda Pesisir Selatan Sumbar, Depot Air Minum Panas Diburu Warga

Kesadaran masyarakat di Surantih untuk mengkonsumsi air yang direbus semakin meningkat dampak dari penetapan KLB penyakit diare.
Diare pada bayi di bawah lima tahun bisa menyebabkan kematian.
Diare pada bayi di bawah lima tahun bisa menyebabkan kematian.

Bisnis.com, PAINAN - Kesadaran masyarakat di Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, untuk mengkonsumsi air yang direbus semakin meningkat dampak dari penetapan kejadian luar biasa (KLB) penyakit diare yang menyebabkan lebih dari 200 orang terjangkit bakteri E. coli.

Owner Depot Air Minum Rebus Berkah, Erman Wadison, menceritakan tentang usahanya yang kini ramai diburu warga untuk mendapatkan air minum yang direbus secara tradisional. Tak tanggung-tanggung, penjualan melesat hingga 50%.

"Pemkab Pesisir Selatan telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar mengkonsumsi air minum yang direbus, sebagai upaya penanganan dampak penyakit diare yang terjadi di wilayah Sutera ini. Kondisi itu memberikan dampak yang positif bagi usaha saya ini," katanya, Jumat (10/5/2024).

Dia menyebutkan usahanya itu baru berjalan sekitar 7 bulan, selama ini penjualan air minum galon yang telah direbus itu dapat dikatakan dalam situasi yang belum menguntungkan.

Semenjak adanya himbauan dari Pemkab Pesisir Selatan, Erman mengaku memberikan dampak yang positif bagi usahanya, karena mendapat permintaan yang meningkat drastis.

Biasanya, per harinya penjualan air minum galon yang direbus itu hanya mampu terjual mulai dari 10 galon hingga 50 galon per harinya. Paling bagus penjualannya pada momen Ramadan lalu.

"Awalnya saya sempat pesimis melihat usaha ini, karena penjualan air galon yang direbus belum begitu banyak diminati warga. Tapi ketika Pemkab mengimbau warga untuk mengkonsumsi air rebus, penjualan langsung melesat," ujarnya.

Kondisi terhitung sekitar 4 hari belakangan ini, depot air minum rebus milik Erman tersebut, per harinya mampu menjual 80 galon hingga 100 galon per harinya. Namun bila dilihat dari segi permintaan, sangat banyak, bahkan bisa lebih dari 100 galon per hari.

"Cuma kita keterbatasan dalam memproduksi air rebusnya. Karena merebus airnya ini butuh waktu kurang lebih 4 jam, lalu ada proses pendinginan. Sehingga waktu akan lebih lama lagu untuk bisa sampai di salin ke dalam galon. Jika air rebusnya masak sore ini, maka baru bisa disalin ke dalam galon pada esok paginya," jelas dia.

Kendati meningkatnya permintaan air galon rebus, Erman mengaku belum bisa menambah produksi, karena untuk menambah jumlah air yang direbus itu, juga butuh tambahan kayu bakar, serta perlu menambah jumlah dandang air rebus.

"Sejauh ini saya memanfaatkan peralatan seadanya yakni delapan unit dandang. Karena proses merebus air ini benar-benar secara tradisional yakni menggunakan kayu bakar," sebutnya.

Erman memastikan bahwa setiap proses dalam memproduksi air galon rebus itu, dilakukan secara baik dan higienis. Untuk itu, usahanya tersebut mendapat izin resmi dari Dinas Kesehatan, sebagai bukti bahwa air yang direbus sangat layak dikonsumsi.

"Izin usaha sudah ada. Kalau tidak ada izin, saya tidak berani menjalani usaha ini. Hal ini juga yang mungkin membuat masyarakat mempercayakan air minum untuk keluarga dibeli dari depot air minum rebus milik saya," ucapnya.

Dia menceritakan harga yang jual untuk per galon tidaklah terlalu mahal yakni hanya Rp5.000 per galon dengan kondisi air yang telah direbus mendidik, dan dipastikan tidak ada debu dan tidak ada muncul rasa bau asap.

"Kalau di Surantih ini air galon biasa Rp4.000. Nah, untuk air galon yang saya rebus ini Rp5.000 per galonnya dengan sistem dijemput sendiri ke depot. Jadi cuma beda Rp1.000 saja," ungkap dia.

Untuk itu dengan adanya peningkatan penjualan ini, omzet per hari yang bisa dicapai Erman mencapai Rp500.000 atau bisa mencapai Rp15 juta per bulannya.

Menurutnya perkembangan usaha yang dijalaninya saat ini, tidak terlepas dari konsistensi dalam memproduksi air rebus yang berkualitas dan sehat, sehingga mendapat kepercayaan dari masyarakat.

"Kalau ada rasa tidak enak atau ada muncul bau asap, pasti sudah lama usaha saya ini tutup. Buktinya sampai saat ini malah masyarakat semakin banyak membeli air galon rebus. Hal ini juga membuat saya tetap konsisten menjaga kebersihan atau higienis dari air rebus ini," tegasnya.

Adapun proses yang dilakukan Erman untuk mendapatkan air rebus yang enak dan sehat. Pertama dia melakukan pengisian air ke dandang yang bersumber dari air tanah, kendati air telah masuk ke dandang, bukan berarti air langsung direbus.

"Tidak langsung direbus, tapi dibiarkan dulu agak sejenak, dan barulah dilanjutkan penyaringan. Tujuan penyaringan ini untuk memastikan tidak ada pasir atau benda lainnya yang terbawa di dalam dandang. Bila sudah benar-benar bersih air itu, barulah dilakukan proses perebusan dengan menggunakan kayu bakar," jelasnya.

Baginya menjalani usaha dengan jujur dan baik merupakan hal utama yang wajib dilakukan. 

Terlebih yang menjadi pelanggan merupakan warga yang masih di wilayah Sutera, yang artinya banyak datang dari kerabat dekat maupun jauh, mulai dari keluarga, teman, hingga sanak saudara lainnya.

"Apalagi saat ini tengah terjadi wabah diare. Soal kualitas air sangat penting," tegas Erman.

Salah seorang warga yang membeli air rebus Berkah milik Erman, Mogi menyampaikan bahwa keluarganya menyukai air rebus tersebut, karena memiliki dampak bagi kesehatan.

"Kembali ke konsep orang tua-tua dulu, minum air rebus lebih baik dan lebih sehat. Ternyata benar, dalam kondisi wabah diare ini, keluarga saya sehat-sehat saja," katanya.

Mogi mengaku awalnya anak-anak paling sulit menerima mengkonsumsi air rebus, karena memang selama ini anak-anak lebih suka konsumsi air dari depot air minum yang berasal dari sumber mata air.

"Air di depot yang dari sumber mata air itu, memang anak-anak saya suka, karena kan segar. Tapi melihat banyak anak-anak lain banyak yang sakit, dan saya edukasi juga soal sehat itu harus minum air yang direbus. Alhamdulillah anak-anak sekarang lebih suka minum air yang direbus," jelasnya.

Tidak tanggung-tanggung, supaya tidak sulit mendapatkan air galon yang direbus itu, Mogi rutin membeli dua galon air rebus sekaligus dari usaha milik Erman tersebut.

"Beli air galon direbus sama bang Erman ini antren nya panjang. Galonnya di antar sore ini, baru bisa diambil besok pagi pula. Jadi sekali beli itu, saya beli dua galon sekaligus, biar stok air di rumah cukup hingga satu pekan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper