Bisnis.com, PADANG - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat menyatakan hasil uji sampel diare yang dialami ratusan balita di Kabupaten Pesisir Selatan, terinfeksi bakteri E. coli (escherichia coli).
Kepala Dinkes Sumbar Lila Yanuar mengatakan penyakit diare di Pesisir Selatan tidak hanya telah menyebabkan 190 balita di rawat di rumah sakit, tapi telah merenggut 5 nyawa balita. Kondisi itu dianggap tidak biasa, dan langkah dilakukan mengambil sampel diare.
"Pekan lalu sampelnya telah kami ambil, dan hasilnya telah keluar, diare yang diderita ratusan balita itu terinfeksi bakteri E. coli," katanya, Selasa (7/5/2024).
Dia menjelaskan bakteri E. coli merupakan bakteri yang biasa hidup di usus manusia. Bakteri tersebut dapat menular ke manusia melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi, seperti daging mentah atau setengah mata, susu mentah, dan sayuran mentah yang terkontaminasi.
Lila menyampaikan bakteri E. coli biasanya berkembang di masyarakat yang tidak memiliki sanitasi air dan makanan memadai. Hal ini dikarenakan kotoran manusia dan hewan dapat mencemari tanah dan air permukaan. Termasuk sungai, danau, dan air yang kamu gunakan untuk mengairi tanaman.
Dengan telah diketahuinya penyebab ratusan balita terinfeksi diare itu, penting bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan dan kesehatan makanan serta minuman.
Baca Juga
"Melalui camat di Sutera, kami meminta untuk turun ke pemukiman penduduk melakukan sosialisasi tentang lingkungan sehat. Pastikan bagi masyarakat mengkonsumsi air yang direbus atau dimasak, mau itu air dari depot maupun dari sumber mata air yang diambil," tegasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menetapkan kejadian luar biasa (KLB) kasus penyakit diare yang telah menyebabkan 5 orang orang balita meninggal dunia.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Intan mengatakan kini secara intensif melakukan penyuluhan memasak air minum dan makanan hingga matang melalui petugas puskesmas, wali nagari, dan pengumuman masjid.
Selain itu, langkah yang diambil juga telah mensiagakan rumah sakit rujukan yakni RSUD Painan untuk menampung pasien yg harus dirujuk termasuk penyediaan tempat tidur tambahan.