Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan 1.000 orang juru sembelih halal mengingat ada potensi pasar internasional untuk produksi masakan halal.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengakui bahwa juru sembelih halal tersebut menjadi fokus dalam pengembangan geliat industri halal, salah satunya dengan memastikan seluruh produk makanan telah diproses secara halal.
"Pintu pertama kehalalan produk makanan hewani itu ada di proses penyembelihannya. Untuk itu, butuh adanya pelatihan untuk wujud komitmen dalam memastikan produk makanan yang akan dipasarkan, terjamin kehalalannya," kata Mahyeldi, Rabu (8/5/2024).
Dia menyebutkan kebutuhan akan produk halal, bukan saja menjadi kebutuhan masyarakat atau negara mayoritas muslim. Melainkan sudah menjadi standar kebutuhan masyarakat Internasional.
Dikatakannya bicara soal produk makanan halal juga diperlukan untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri, seperti Jepang, Korea, dan lain-lain, yang juga membutuhkan produk makanan halal.
"Hal itu berkaitan dengan kepariwisataan, karena bidikan mereka adalah wisatawan dari negara-negara Islam, sehingga produk halal sudah barang tentu perlu mereka sediakan. Tentu saja, kita dapat mengambil peran sebagai pemasok kebutuhan produk makanan halal tersebut," ucapnya.
Baca Juga
Peneliti Senior dari Halal Institute IPB, Heni Suraini menyampaikan melatih juru sembelih halal merupakan bagian dari pelaksanaan amanah Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Selain juru sembelih halal, rumah potong hewan (RPH) juga sangat penting untuk disertifikasi halal. Dia berharap, juru sembelih yang dilatih dapat menjadi kader-kader juru sembelih halal, yang akan menjamin terselenggaranya proses penyembelihan hewan ternak secara halal di Sumbar.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Sukarli menyebutkan penting untuk melakukan pelatihan juru sembelih halal sebagai mendukung pengembangan industri halal di Sumbar.
Dimana hingga 2023, telah dilaksanakan pelatihan juru sembelih halal terhadap 330 orang. Sementara itu dalam target RPJMD 2021-2026, ditargetkan pelatihan ini dapat menyasar 1.000 peserta juru sembelih unggas dan ruminansia.
"Khusus tahun 2024 ini, kami rencanakan pelatihan untuk 170 orang,, sehingga target sampai akhir 2024 itu sudah dilatih 500 orang," sebutnya.
Dia berharap semakin banyaknya juru sembelih halal dapat mewujudkan Sumbar yang melahirkan produk makanan halal dan higienis.