Bisnis.com, PALEMBANG – Karantina Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mencatat sepanjang tahun 2023 telah dilakukan ekspor komoditas ikan hias dengan total nilai mencapai Rp448,25 juta.
Adapun jenis ikan hias yang diekspor dari wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) merupakan ikan hias air tawar meliputi Botia, Arwana Brazil, Spotted Fire Eel (Tilan), Khuliload, Tigerfish dan ikan Betutu.
Kepala Karantina Sumsel, Kostan Manalu mengungkapkan ekspor ikan hias asal Bumi Sriwijaya itu dilakukan menuju Singapura dengan total sebanyak 31 kali.
“Jenis yang paling banyak diminati Singapura, Botia, Khuliload, Tilan, dan Arwana Brazil,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Minggu (24/3/2024).
Manalu menjelaskan dalam upaya memastikan keamanan dan kualitas ekspor ikan, pihaknya juga melakukan inspeksi penerapan cara karantina ikan yang baik atau CKIB di dua Instalasi Karantina Ikan (IKI) baik milik perorangan maupun perusahaan.
"Komitmen kami memastikan setiap langkah dalam proses, seperti penyediaan sarana, prasarana, prosedur, kualitas air, kesehatan ikan, dan pengendalian hama penyakit berjalan sesuai standar," imbuhnya.
Baca Juga
Dia berharap dari kegiatan inspeksi yang dilakukan sebelumnya pada Selasa (19/3/2024) dan Kamis (21/3/2024) dapat mendorong IKI yang ada di wilayah itu untuk mematuhi peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Hal itu juga bertujuan untuk tetap menjaga kualitas, pencegahan hama penyakit serta mendukung pertumbuhan sektor perikanan nasional.
Lebih lanjut, kata Manalu, Karantina Sumsel juga siap memberikan pendampingan atau bimbingan teknis kepada eksportir dan calon eksportir agar dapat memenuhi persyaratan yang berlaku.
“Untuk mewujudkan peran sebagai economic tools, Karantina memberikan pendampingan kepada pelaku usaha. Proses inspeksi harus berlangsung secara transparan, konsisten, dan terdokumentasi, sehingga diketahui IKI konsisten menerapkan CKIB," tutupnya.