Bisnis.com, MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat gabungan lima kota indeks harga konsumen (IHK) di Sumatra Utara (Sumut) mengalami inflasi tahunan pada Desember 2023 sebesar 2,25% (yoy).
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin mengatakan angka inflasi tahunan Sumut pada Desember 2023 ini tergolong lebih rendah dari angka inflasi nasional maupun periode sebelumnya, di mana pada Desember 2022 gabungan 5 kota IHK Sumut mengalami inflasi sebesar 6,12% (yoy).
“Relatif terkendali, bahkan cenderung rendah jika dibandingkan dengan angka inflasi nasional yang sebesar 2,61%,” terang Hasan, Selasa (2/1/2024).
Hasan merinci 11 kelompok yang menjadi penyumbang inflasi dari tahun ke tahun, khususnya sepanjang 2023.
Tiga teratas yakni pertama, kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang berandil sebesar 1,22% (yoy) terhadap inflasi tahunan di Desember 2023. Tingkat inflasi kelompok ini dari tahun ke tahun, disebut Hasan sebesar 3,67%.
Kedua, kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan tingkat inflasi periode Desember 2023 terhadap 2022 sebesar 1,24%.
Baca Juga
“Kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi 1,24% memberikan andil terhadap inflasi tahunan Desember 2023 sebesar 0,22% (yoy). Lalu, ada kelompok pengeluaran Perawatan Pribadi dan Jasa lainnya yang didalamnya termasuk harga emas dimana secara nasional tren harga emas juga alami pergerakan,” ujar Hasan.
Hasan menjelaskan, kelompok ketiga yang berperan besar dalam inflasi tahunan Sumut di Desember 2023 ini mengalami inflasi tahunan sebesar 2,73%. Sementara andilnya terhadap inflasi tahunan periode ini sebesar 0,16%.
Sedangkan untuk komoditas dominan penyumbang inflasi tahunan (yoy) di Sumut, BPS mencatat lima teratas yakni komoditas beras (0,74%), cabai merah (0,26%), dan rokok kretek filter (0,19%).
Sebagaimana diketahui, beras mengalami kenaikan harga yang signifikan sepanjang 2023 dimana secara kumulatif inflasi beras hingga Desember 2023 tercatat sebesar 17,48%.
Begitupun dengan cabai merah yang sempat mengalami kenaikan harga dalam beberapa bulan terakhir lantaran produksi yang sempat menurun.
“Untuk rokok filter ini juga menjadi isu nasional di mana harga rokok secara nasional mengalami kenaikan karena ada kebijakan kenaikan cukai rokok di awal tahun 2023 sebesar 10%,” jelas Hasan.
Selanjutnya, ada pula kenaikan biaya akademi/ perguruan tinggi yang menyumbang andil 0,13%, serta komoditas gula pasir, emas perhiasan dan angkutan udara yang memberi sumbangan sebesar 0,11%.
Sementara untuk kelompok yang menyumbang deflasi sepanjang tahun pada Desember 2023 (yoy) ini di Sumut antara lain ikan dencis (-0,20%), sawi hijau (-0,09%), jeruk dan ikan tongkol (-0,07%), daging ayam ras (-0,06%), juga telur ayam ras (-0,04%).
Sedangkan secara bulanan, dikatakan Hasan tingkat inflasi Sumut pada Desember 2023 terhadap bulan sebelumnya ialah 0,57% (mtm). "Sedikit lebih tinggi dari nasional namun masih terkendali," jelasnya.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat masih memberi andil terbesar atas inflasi di Desember 2023 yakni sebesar 0,40% (mtm).
Sementara dari sisi komoditas yang berandil dominan, tomat menduduki peringkat pertama penyumbang inflasi Sumut di Desember 2023 terhadap bulan sebelumnya yakni sebesar 0,13% (mtm), diikuti beras (0,12%), bawang merah (0,08%), angkutan udara (0,07%), serta minyak goreng (0,04%). (K68)