Bisnis.com, PADANG - Harga komoditas cabai mulai pedas dirasakan masyarakat di Provinsi Sumatra Barat terhitung sejak memasuki November 2023.
Dari pantauan di Pasar Raya Padang, harga cabai hari Jumat (10/11/2023) ini naik cukup signifikan, seperti cabai rawit Rp60.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp70.000 per kg, dan cabai rawit merah setan Rp90.000 per kg.
Salah seorang warga yang ditemui di pasar, Yanti, mengatakan kenaikan harga cabai tersebut sudah dirasakan sejak memasuki November 2023.
"Di waktu bulan Oktober, harga cabai ini, baik itu cabai rawit, cabai merah, atau cabai rawit merah setan ini, paling tinggi cuma Rp50.000 per kg. Tapi saat masuk bulan November, sudah mulai naik Rp5.000 hingga Rp10.000 dan buktinya sampai sekarang sudah jadi Rp90.000 per kg," katanya.
Dia menyebutkan cabai merah yang dijual di Pasar Raya Padang tersebut merupakan cabai lokal. Biasanya cabai merah yang paling banyak dijual di pasar merupakan cabai merah yang berasal dari Jawa.
"Tidak ada pedagang yang jual cabai merah. Semuanya cabai merah lokal yang ada di Sumbar, herannya kenapa mahal, padahal panennya masih di Sumbar," ujarnya.
Baca Juga
Naiknya harga cabai ini, turut mempengaruhi penjualan dari pedagang, karena rata-rata masyarakat yang membeli cabai dalam jumlah yang tidak banyak.
"Kebanyakan masyarakat hanya mampu beli berta satu setengah kilogram saja, tidak ada yang beli sampai satu kilogram. Sudah hukum pasar, kalau harga lagi naik, memang ini yang kami hadapi," ujar Eka, seorang pedagang di pasar.
Dia menjelaskan bicara dari segi pasokan, hampir sebagian besar pedagang tidak mengalami kekurangan pasokan cabai. Artinya kenaikan harga cabai merah bukan soal pasokan yang berkurang.
Eka juga tidak mengetahui pasti penyebab naiknya harga cabai saat ini, karena dia hanya mendapatkan pasokan cabai dari agen. "Agen bilang hanya cabai lokal yang masuk, cabai Jawa tidak ada," ucapnya.
Menanggapi kondisi itu, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar Ridonal mengatakan, secara pasokan komoditas cabai di wilayah Sumbar tidak masalah. Namun kenaikan harga yang terjadi itu, turut dipengaruhi oleh cuaca.
"Akhir-akhir ini hujan sering melanda di Sumbar, hujan pun turut mempengaruhi harga cabai, seperti risiko mudah membusuk," tegasnya.
Ridonal menyampaikan untuk cabai merah ini pada hari Rabu (8/11/2023) lalu telah masuk 6 ton cabai dari Jawa, dan sampai sekarang belum ada lagi cabai merah yang masuk ke Sumbar.
"Informasi kenaikan harga cabai merah ini sudah secara nasional, mungkin akibat El Nino di Jawa yang membuat produksi cabai merah di daerah itu jadi terganggu," ungkapnya.
Dia juga khawatir melihat kondisi itu, seiring akan memasukinya liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, artinya akan banyak orang datang ke Sumbar, dan turut berdampak pada meningkatnya kebutuhan cabai.
Menurutnya bila kondisi kenaikan harga cabai tidak segera ditangani, maka ada potensi akan terjadi inflasi di Sumbar. Untuk itu dia berharap, masyarakat mengatur kebutuhan terhadap cabai merah, sehingga tidak menyebabkan kelangkaan cabai di pasaran.