Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catatan Bank Indonesia soal Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Triwulan III 2023

Pertumbuhan ekonomi Sumbar triwulan III-2023 melambat yakni hanya mampu di angka 4,30% dan ada sejumlah hal yang menjadi penyebab terjadinya kondisi tersebut.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Bank Indonesia melihat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Barat pada triwulan III-2023 melambat yakni hanya mampu di angka 4,30% dan ada sejumlah hal yang menjadi penyebab terjadinya kondisi tersebut.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar Endang Kurnia Saputra mengatakan angka 4,30% tersebut juga membuat pertumbuhan ekonomi Sumbar di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi di Sumatra 4,5%, serta jauh di bawah pertumbuhan ekonomi Nasional 4,94%.

Dia mengaku melambatnya pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan III-2023 ini berada di bawah ekspektasi BI.

"Kami expect bisa tumbuh 4,5% sampai dengan 4,6% (yoy) pada triwulan III-2023. Ternyata hanya sampai 4,30% dan memang di bawah ekspektasi," kata pria yang akrab disapa Adang ini, Selasa (7/11/2023).

Adang menyebutkan dari kondisi yang terjadi itu, terdapat tiga hal yang menjadi catatan Bank Indonesia, yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di bawah perkiraan, pertama soal menurunnya eksportir, kedua pertanian, dan ketiga soal industri pengolahan.

Menurutnya bicara soal eksportir, Bank Indonesia melihat ada kemungkinan para eksportir di Sumbar menahan untuk melakukan ekspor seiring melihat dari sisi harga yang dianggap belum memberikan keuntungan. Apalagi harga komoditas CPO yang saat ini tengah mengalami naik turun harga, dan begitupun komoditas karet, dapat dikatakan juga lagi turun ekspornya.

"Di Sumbar ini komoditas yang cukup besar diekspor CPO dan karet dengan tujuan ke Asia Selatan. Kami menduga ada kemungkinan eksportir lagi menahankan ekspor, dan akan menjual stok yang ada disaat harga dinilai mereka lagi bagus," ujarnya.

Selain dari ekspor, sektor pertanian juga dinilai turut berperan menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan III-2023.

Adang menjelaskan dari sisi lapangan usaha, deselerasi pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan III-2023 terutama bersumber dari LU pertanian.

LU pertanian tercatat tumbuh 1,50% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 3,48% (yoy) sejalan dengan turunnya produksi karena baru masuknya masa tanam serta adanya gangguan cuaca.

"Sektor pertanian di Sumbar ini perlu jadi perhatian. Kami di Bank Indonesia melihat satu dekade ini mengalami penurunan. Kondisi ini jangan dianggap biasa-biasa saja, harus perlu segera dicari solusinya," tegas dia.

Dia menyatakan hal tersebut perlu didiskusikan oleh pemerintah daerah untuk membahas kondisi ini. Padahal melihat dari program kerja dari dinas terkait telah memiliki langkah-langkah yang tepat untuk membuat perekonomian pertanian tumbuh, untuk itu sektor pertanian ini perlu jadi perhatian agar pada triwulan IV-2023 mendatang bisa membaik.

"Jadi kalau ekonomi Sumbar mau bertahan, maka pertaniannya harus tumbuh perbaikan minimal di angka 70%," sebutnya.

Selanjutnya untuk LU industri pengolahan, pada triwulan III-2023 meningkat sebesar 3,21% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,98% (yoy) antara lain didorong oleh industri olahan semen sejalan dengan meningkatnya aktivitas konstruksi.

"Secara qtq pertumbuhannya sangat kecil yakni hanya 0,23 persen. Jadi untuk industri pengolahan juga perlu jadi perhatian. Padahal di daerah lain industri pengolahan tumbuh," jelasnya.

Adang menyampaikan apabila kondisi industri pengolahan tersebut tidak segera dicarikan solusinya, dan jika 10 tahun Sumbar mengalami penurunan industria, maka Sumbar akan mengalami deindustrialisasi.

Selain itu, lain dari kondisi tersebut, ada beberapa tahun terakhir ini mungkin ada satu hal yang menjadi hal yang menggembirakan yakni sektor perdagangan baik perdagangan eceran maupun yang besar.

Dimana LU perdagangan tercatat tumbuh sebesar 6,10% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,73% (yoy) sejalan dengan peningkatan penjualan kendaraan baru.

"Jadi tren yang terlihat sekarang di Sumbar itu, ada petani yang beralih menjadi pedagang. Mungkin saja penyebab lambatnya pertumbuhan pertanian, karena petani sudah jadi pedagang," ujarnya.

"Saya melihat perdagangan benar-benar ngebut, pertanian turun, industri pengolahan turun, dan perdagangan naik," sambung dia.

Tidak hanya pada sisi LU konstruksi juga tercatat tumbuh sebesar 7,87% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,85% (yoy) sejalan dengan peningkatan percepatan konstruksi proyek pemerintah, antara lain Bandara Mentawai, RSUD Sijunjung, dan Jalan Tol Trans Sumatra.

Serta LU transportasi meningkat sebesar 7,12% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,01% (yoy) sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di tengah meningkatnya event di Sumbar.

Lebih lanjut, peningkatan LU transportasi juga disebabkan peningkatan penggunaan cargo dampak peningkatan aktivitas belanja online.

Adang mengatakan supaya pada triwulan IV-2023 nanti pertumbuhan ekonomi Sumbar bisa lebih baik, hal yang perlu dipersiapkan menyambut momen liburan akhir tahun yakni Natal dan Tahun Baru 2023.

"Konsumsi akan meningkat nantinya. Sehingga perekonomian Sumbar bakal terjadi peningkatan yang luar biasa, kita perkirakan bisa tumbuh 4,5% sampai dengan 4,6% dan ini angka minimalnya, artinya lebih baik dari triwulan III-2023," tegasnya.

Tapi di satu sisi, Adang melihat ada harga tiket pesawat yang terbilang tinggi di Sumbar. Kondisi itu sudah terpantau sejak pasca lebaran 2023.

"Sampai sekarang harga tiket pesawat di BIM (Bandara Internasional Minangkabau) masih tinggi. Kendati demikian, tidak mengurangi orang datang ke Sumbar, data BPS menyebutkan penumpang meningkat," ujar Adang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper