Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) menawarkan tujuh proyek investasi strategis yang dapat dikembangkan investor di Sumut.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S. Trinugroho mengatakan, ketujuh proyek investasi dimaksud berada di lima kabupaten/kota di Sumut dengan sektor bervariasi, mulai dari pariwisata, transportasi, infrastruktur, hingga pengembangan kawasan industri di Sumut.
"Ketujuh proyek investasi strategis yang ready now ini telah dilengkapi dengan infrastruktur penunjang seperti akses jalan tol, bandara, maupun pelabuhan. Secara legal, proyek ini juga sudah clean and clear jadi sudah sangat siap untuk ditawarkan," kata Arief dalam agenda North Sumatra Investment (NSI) Day, Senin (6/11/2023) petang.
Ketujuh proyek investasi tersebut antara lain Bus Rapid Transit Medan-Binjai-Deli Serdang dengan nilai investasi mencapai Rp2,31 triliun di sektor transportasi; pengembangan Toba Caldera Resort dengan nilai investasi mencapai Rp26 triliun di sektor pariwisata; serta pembangunan Sport Centre dan Airport City di Kabupaten Deliserdang yang masing-masing bernilai investasi Rp10 triliun dan Rp3,67 triliun.
Selain itu, Pemprov Sumut juga menawarkan investasi di tiga kawasan industri Sumut yakni di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dengan nilai investasi untuk infrastruktur mencapai Rp5,1 triliun; Kawasan Industri Kuala Tanjung dengan nilai investasi Rp28,8 triliun; serta pengembangan Kawasan Industri Medan (KIM) dengan nilai investasi sekitar Rp0,35 triliun.
Dalam agenda ini, Sekdaprov Arief juga menyebutkan lima proyek investasi di Sumut yang akan siap ditawarkan dalam waktu dekat (ready next). Proyek-proyek itu dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta pemerintah kabupaten/kota di Sumut.
Baca Juga
Diantaranya proyek investasi Hotel dan MICE di Kota Medan, Pengembangan Pariwisata Bukit Lawang-Tangkahan di Kabupaten Langkat, dan Pembangunan Pusat Pasar Berastagi di Kabupaten Karo.
Adapula proyek Revitalisasi Pelabuhan Lama dan Pengembangan Pulau Poncan di Sibolga, serta Pengembangan Pelabuhan Perikanan dan Pariwisata Sawakete-Turedawola di Nias Utara.
Penjabat Gubernur Sumut (Pj Gubsu) Hassanudin yang turut hadir dalam NSI forum ini mengatakan, Pemprov Sumut terus mendorong peningkatan investasi yang menjadi salah satu kontributor terbesar dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi di Sumut.
"Sektor investasi ini menyumbang 29,03% [dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi Sumut] dan merupakan kontributor terbesar ketiga dari sisi pengeluaran, tepatnya setelah konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor," terang Hassanudin.
Guna mendukung iklim investasi di Sumut tersebut, Pemprov Sumut telah mengeluarkan Peraturan Daerah No.3 Tahun 2023 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi.
Hassanudin berharap keberadaan Perda itu dapat mendorong peningkatan sektor investasi serta memberikan kemudahan berusaha yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumut. (K68)