Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Migas: Konservasi Penyu Pulau Pahat, Upaya Warga dan KKKS Jaga Biota Laut

Sebagai salah satu pulau dari 299 pulau yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas, Pulau Pahat memiliki ekosistem yang cocok untuk konservasi penyu.
Pelestarian biota laut menjadi pemantik utama bagi SKK Migas, Harbour Energy, serta masyarakat Desa Piasan di Anambas untuk membangun konservasi penyu di Pulau Pahat.
Pelestarian biota laut menjadi pemantik utama bagi SKK Migas, Harbour Energy, serta masyarakat Desa Piasan di Anambas untuk membangun konservasi penyu di Pulau Pahat.

Bisnis.com, BATAM - Pelestarian biota laut menjadi pemantik utama bagi SKK Migas, Harbour Energy, serta masyarakat Desa Piasan di Anambas untuk membangun konservasi penyu di Pulau Pahat. Pulau ini masih terbilang sangat asri, sehingga cocok untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Sebagai salah satu pulau dari 299 pulau yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas, Pulau Pahat memiliki ekosistem yang cocok untuk konservasi penyu. Pantai dengan pasir putih nan bersih, serta terumbu karang yang alami menjadi favorit dari reptil tersebut untuk bertelur.

Ketua Kelompok Masyarakat Pelestarian Penyu di Pulau Pahat Hairumazani mengatakan konservasi ini dimulai sejak 2013 lalu. "Saat itu, Premier Oil mengajak kerja sama dengan kami untuk melestarikan keberadaan penyu ini," katanya mengawali, Senin (30/10/2023) melalui sambungan telepon.

Sebagai informasi, kelak Premier Oil akan bergabung dengan Chrysaor pada tahun 2021 menjadi Harbour Energy.

Lahan yang digunakan sebesar 4 hektare di sekitar pantai Pulau Pahat. Sebelum itu, kesadaran warga masih sangat rendah dalam pelestarian penyu. Saat itu, masih banyak yang memelihara penyu untuk kemudian dijual.

"Mulai dari situ, kami tahu ada perubahan. Untuk telur penyu saja, buka cuma Indonesia, tapi PBB juga ikut melarat. Lalu kami kerja sama dengan Premier, karena lambat laut kalau dibiarkan begini, nanti penyu bisa punah," katanya lagi.

Menurut Hairumazani, musim bertelur penyu terjadi pada rentang Maret sampai September. Untuk bulan ini, baru sebanyak 5 sarang yang diisi telur penyu. Penyu yang biasa datang yakni penyu sisik dan penyu hijau.

Ukuran penyu sisik atau penyu hijau di kawasan ini sangat besar, dengan diameter sekitar 60 sentimeter, penyu ini terlihat sangat kuat. 

"Penyu ini naik ke pantai di malam hari untuk bertelur hingga pagi hari. Ada 2 metode yang kami gunakan untuk membantunya bertelor, yakni cara alami dan dengan bantuan tangan manusia," ungkapnya.

Dengan cara alami, maka penyu-penyu yang ingin bertelur sudah mengetahui dimana letak sarang persembunyiannya. "Cara yang kedua agak semi alami, kami buat tempat penangkarannya. Apabila penyu bertelur, maka kami ambil telrurnya dan dipindahkan ke tempat penetasan. Tapi penetasan ini tergantung cuaca juga, lebih kurang sekitar 2 bulan baru netas. Apabila 2 bulan tidak netas, artinya sudah busuk," paparnya.

Dalam satu hari ada ratusan telur penyu yang dihasilkan, yang kemudian dirawat oleh warga, dibantu SKK Migas dan Premier Oil, agar menghasilkan anak-anak penyu (tukik) yang bisa hidup dan berkembang, sehingga ekosistem laut tetap terjaga.

Dalam pengembangan konservasi ini, Hairumazani mengakui bahwa Harbour sangat banyak membantu. "Bangunan mereka yang adakan. Pas awal, ada juga seperti bantuan ekonomi karena banyak dulu warga yang mata pencahariannya menjual telur penyu. Lalu ada yang dikasih bantuan modal untuk pemupukan kebun cengkeh di pulau lain," ujarnya.

Konservasi penyu Pulau Pahat ini sangat potensial untuk menjadi destinasi wisata alam. Tapi pengelola setempat membatasi jumlah kunjungan, itupun alasannya harus berkaitan dengan tujuan pendidikan dan penelitian. "Kalau ramai-ramai nanti takutnya mengganggu penyu bertelur," tuturnya.

Ia berharap konservasi penyu ini tetap mendapat dukungan penuh dari Harbour, SKK Migas dan juga pemerintah daerah. "Kami ingin lebih serius dalam mengelola tempat ini. Tujuannya agar kelak anak cucu kita masih bisa menikmati keragaman biota laut," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Anambas Effi Sjuhairi mengatakan ia berharap konservasi penyu Pulau Pahat ini dapat menjadi destinasi wisata, yang diminati terutama oleh wisatawan mancanegara (wisman).

"Saya melihat banyak wisman yang berminat melihat penyu. Karena mereka tahan sewa pompong dan bermalam di pulau untuk melihat penyu naik ke darat dan bertelur," katanya.

Kegiatan observasi tersebut sudah sering dilakukan wisman, bahkan hingga ke pulau lainnya, seperti Pulau Mangkai. "Bule-bule ini suka buat video pendek tentang kehidupan penyu. Jadi harapan kami agar pulau ini bisa menjadi destinasi wisata potensial untuk menarik kunjungan wisman dan juga wisatawan lokal," harapnya.

Terpisah, Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengatakan bahwa pihaknnya dan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) hulu migas di Anambas akan terus fokus mengenai pengembangan di sejumlah sektor kehidupan masyarakat. 

Upaya ini mendapat dukungan penuh dari KKKS. Menurut Rikky, peran KKKS dan SKK Migas bukan hanya terkait Dana Bagi Hasil (DBH), tapi juga bagaimana agar keberadaan mereka memberi nilai tambah bagi masyarakat, baik dari peningkatan taraf hidup atau dari segi ekonomi.

"Lewat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), kami ingin ada pembangunan infrastruktur, serta di sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi serta lingkungan. Jadi PPM ini memberikan pencitraan positif, bahwa industri hulu migas juga peduli dengan kehidupan masyarakat," ungkapnya.

Konten ini merupakan bagian dari pemberitaan Program Jelajah Migas Sumbagut Wilayah Kepulauan Riau yang didukung oleh SKK Migas Wilayah Sumbagut, Medco E&P Natuna, Harbour Energy, Star Energy (Kakap) Ltd., West Natuna Exploration Ltd. dan KUFPEC Indonesia Anambas B.V.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper