Bisnis.com, PADANG - Seorang warga di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Desi, jatuh sakit usai mengkonsumsi nasi goreng pada Selasa (3/10/2023) lalu.
Desi mengaku jatuh sakit yakni merasa panas di tenggorokan, mual, dan pusing usai mengkonsumsi nasi goreng tersebut. Sehingga dia menduga beras yang dimasak untuk nasi goreng itu, merupakan beras sintetis.
Menanggapi persoalan ini, Kepala Dinas Pangan Sumbar Syaiful Bahri mengatakan telah melakukan uji lab sampel beras yang diduga sintetis tersebut.
"Hasil lab nya, bukan beras sintetis. Tapi beras biasa berjenis sokan yang berasal dari Kabupaten Pasaman. Jadi berasnya aman, tidak ada yang salah," katanya, Senin (16/10/2023).
Syaiful menjelaskan dengan adanya kondisi itu, hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat untuk mengetahui beras nya asli atau tidak, ada ciri-ciri yang bisa dikenali.
"Jadi kalau beras sintetis itu teksturnya seperti lengket-lengket. Nah ini bila sudah dimasak, begitu hasilnya. Sedangkan model fisiknya kotak dan tidak lonjong panjang, Kalau beras aslinya tidak kota dan lonjol panjang," ungkapnya.
Baca Juga
Untuk itu, dia menegaskan nasi goreng yang dijual di Bukittinggi itu, dapat dipastikan bukan beras sintetis.
Sebelumnya kejadian diduga adanya beras sintetis yang dialami pedagang nasi goreng di Bukittinggi viral di media sosial.
Dengan telah adanya hasil uji lab itu, hal tersebut kini tengah ditangani oleh Pemkot Bukittinggi, agar pedagang dimaksud tetap berdagang kembali.