Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala Perum Bulog Sumut Tegaskan Tidak Ada Beras Plastik

Kepala Perum Bulog Sumut menegaskan bahwa di wilayahnya tidak ada beras plastik.
Ilustrasi beras. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi beras. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MEDAN - Kepala Perum Bulog Sumatra Utara (Sumut) Arif Mandu angkat bicara soal isu beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) terbuat dari plastik. Arif menegaskan isu tersebut merupakan hoaks. 

"Perlu saya sampaikan, di Bulog itu tidak ada yang namanya beras plastik atau beras Sintetis. Saya sendiri sudah 27 tahun di Bulog belum pernah menemukan wujud beras plastik di Bulog. Jadi, saya katakan, itu berita hoaks," kata Arif di Gudang Bulog Baru Jl. Mustafa, Pulo Brayan Darat I, Medan, pada Rabu (11/12023). 

Arif menuturkan, beras Bulog sebagian besar memang diimpor dari negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, juga Pakistan. Dalam waktu dekat, pemerintah juga berencana mengimpor sekitar 3.000 ton beras lagi dari Kamboja.

Kendati demikian, Arif mengungkapkan, semua beras yang masuk ke Indonesia sudah melalui serangkain uji mutu guna memastikan rakyat mendapatkan beras yang berkualitas.

"Setiap beras yang masuk sudah disurvei oleh Balai Karantina Pertanian dan Sucofindo. Kemarin juga DKP3 sudah uji lab. Semua clear, tidak ada masalah," terangnya.

Terkait tindak lanjut terhadap para pembuat video beras plastik, Arif menyebut hal itu sudah diproses oleh pihak berwajib di daerah masing-masing.

Para pembuat video tersebut telah dipanggil aparat setempat untuk dimintai klarifikasi. Beberapa dari mereka, kata Arif, juga telah menyampaikan permohonan maaf. 

Kendati demikian, Arif enggan berasumsi perihal motif dari para penyebar isu.

"Saya juga tidak memahami apa motivasinya. Ini masih terus diselidiki," tutup Arif.

Mendukung pernyataan Kepala Perum Bulog Sumut, Kepala Dinas Ketahan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Medan, Gelora Ginting juga mengatakan bahwa pihaknya ikut menguji sampel beras Bulog sebelum disalurkan ke masyarakat dalam bentuk bantuan pangan. 

"Kami ambil sampel di gudang Bulog dan melakukan uji di UPT laboratorium kami. Hasilnya, beras Bulog itu sesuai standar SNI, dengan kelas medium," terang Gelora.

DKP3 Kota Medan juga langsung melakukan peninjauan ke sejumlah pasar pasca isu peredaran beras plastik menguar.

Rabu (11/10/2023) pagi, DKP3 Kota Medan mendatangi sejumlah grosir di Pasar Pringgan usai mendapat informasi dari media soal warga yang mengatakan beras yang dibelinya terindikasi mengandung bahan plastik.

Saat ini, sampel beras yang telah diperoleh DKP3 Kota Medan dari pedagang beras di Pasar Pringgan tengah menjalani uji lab. 

Untuk lebih meyakinkan masyarakat, pertemuan antara Perum Bulog dengan awak media Rabu (11/10/2023) sore juga diwarnai dengan aksi makan nasi dari beras SPHP oleh Kepala Perum Bulog Sumut dan jajaran, perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Medan, serta perwakilan awak media.

Aksi ini untuk menampik isu yang menyebut beras Bulog tidak aman dikonsumsi karena berbahan dasar plastik. (K68)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper