Bisnis.com, PADANG - Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatra Barat menyebutkan kondisi lahan sawah di daerah perkotaan lebih banyak terjadi alih fungsi lahan dibandingkan lahan yang ada di pedesaan.
Sekretaris Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar Ferdinal Asmin menjelaskan sebagian besar alih fungsi lahan yang terjadi di perkotaan itu adanya penggunaan lahan di luar pertanian, seperti menjadi kawasan perumahan.
"Kalau alih fungsi lahannya dari tanam padi ke tanam jagung, berarti masih di sektor pertanian alih fungsi lahannya. Nah, kalau di perkotaan, di luar pertanian yang banyak terjadi," katanya, Kamis (5/10/2023).
Ferdinal menyampaikan perkembangan penduduk (pemukiman) dan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi lainnya, juga memberikan pengaruh pada perlindungan lahan sawah.
Bahkan dalam catatan dinas, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, terdapat 20.000 hektare terjadi pengurangan lahan sawah.
"Sebagian besarnya di kawasan perkotaan," tegasnya.
Baca Juga
Di Sumbar terdapat tujuh wilayah perkotaan, mulai dari Kota Padang, Solok, Sawahlunto, Payakumbuh, Padang Panjang, Bukittinggi, dan Kota Pariaman.
Namun dari data yang dirangkum Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar, pada tahun 2022 untuk Kota Padang luas panen padi seluas 8.857 ha produksinya 45.241 ton per tahun. Kalau dilihat pada tahun 2021 lalu, luas panen di angka 9.370 ha dengan produksi 47.258 ton.
"Di Kota Padang ini tahun 2021-2022 itu, luas panen berkurang 513 ha, dan membuat produksi turut turun mencapai 2.017 ton per tahunnya," ujarnya.
Selanjutnya Solok luas panen tahun 2022 2.156 ha dengan produksinya 13.946 ton per tahun. Tahun 2021 itu luas panen 2.175 ha dengan produksinya 12.775 ton per tahun.
Sawahlunto luas panen 2022 1.852 ha dan produksinya 11.600 ton per tahun. Dibandingkan tahun 2021 luas panennya itu 1.457 ha dengan produksinya 7.896 ton per tahun.
Padang Panjang luas panen tahun 2022 itu 826 ha dan produksinya itu 5.789 ton per tahun. Lalu di tahun 2021 nya luas panen 784 ha dengan produksi 4.933 ton per tahunnya.
Bukittinggi luas panen tahun 2022 di angka 617 ha dan produksinya 4.082 ton per tahun. Dibandingkan tahun 2021 luas panen 479 ha dan 3.325 ton per tahun.
Payakumbuh luas panen pada tahun 2022 4.950 ha dan produksinya 27.223 ton, serta dibandingkan tahun 2021 luas panen di angka 4.969 ha dengan produksi 24.857 ton per tahun.
Selanjutnya di Kota Pariaman luas panen tahun 2022 3.161 ha dan produksinya sebesar 16.418 ton per tahunnya. Dibandingkan tahun 2021 luas panen di angka 2.381 ha dan produksinya mencapai 11.217 ton per tahunnya.
Dikatakannya agar kondisi berkurangnya lahan sawah di wilayah perkotaan ini, Ferdinal menegaskan dinas akan terus mendorong untuk menetapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan lahan sawah dilindungi.
"Kita akan terus memberikan insentif kepada petani padi dalam bentuk insentif benih, pupuk, perbaikan irigasi, pengendalian hama dan penyakit serta penguatan kelembagaan. Dengan demikian, petani akan terus produktif," harapnya.