Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4.000 Ha Lahan Sawah di Sumbar Menghilang Per Tahunnya

Dalam 5 tahun terakhir terdapat 20.000 hektare lahan sawah di Sumbar berkurang. Artinya per tahunnya itu 4.000 ha lahan sawah di Sumbar hilang.
Seorang petani tengah melintasi di lahan sawah yang hendak di panen di wilayah Kota Padang, Sumatra Barat. Bisnis-Muhammad Noli Hendra
Seorang petani tengah melintasi di lahan sawah yang hendak di panen di wilayah Kota Padang, Sumatra Barat. Bisnis-Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Provinsi Sumatra Barat yang digadang-gadangkan surplus beras per tahunnya, ternyata lahan sawah terus berkurang dari tahun ke tahun dengan jumlah yang memprihatinkan.

Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar mencatat dalam 5 tahun terakhir terdapat 20.000 hektare lahan sawah di Sumbar berkurang. Artinya per tahunnya itu 4.000 ha lahan sawah di Sumbar hilang.

Sekretaris Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar Ferdinal Asmin menjelaskan penyebab terjadinya kekurangan lahan sawah itu, salah satunya dapat dilihat dari daerah-daerah perkotaan yang pada umumnya banyak terjadi alih fungsi lahan sawah menjadi penggunaan lain di luar pertanian.

"Ada perkembangan penduduk (pemukiman) dan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi lainnya juga memberikan pengaruh pada perlindungan lahan sawah di Sumbar," katanya kepada Bisnis melalui keterangan tertulis, Rabu (4/10/2023).

Dia menjelaskan luas lahan baku sawah di Sumbar saat ini sekitar 194.000 ha dengan potensi produksi sekitar 1,3 juta sampai 1,4 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) per tahunnya.

Sementara kalau melihat pada luas panennya itu, pada tahun 2021 seluas 272.391 ha dan tahun 2022 malah turun luas panen menjadi 271.883 ha.

Dia merinci, melihat luas panen pada kondisi masing-masing kabupaten dan kota di tahun 2022, untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai luas lahan panen padi 603 ha dengan produksi 1.387 ton per tahunnya, Pesisir Selatan 28.779 ha dengan produksi 161.638 ton per tahun, Solok 32.901 ha dengan produksi 179.316 ton per tahun, Sijunjung 14.031 ha dengan produksi 53.949 ton per tahun.

Selanjutnya di Kabupaten Tanah Datar 31.023 ha dengan produksi 169.881 ton per tahun, Padang Pariaman 27.244 ha dengan produksi 135.072 ton per tahun, Agam 27.780 ha dengan produksi 137.633 ton per tahun, Limapuluh Kota 25.526 ha dengan produksi 118.608 ton per tahun, Pasaman 29.220 ha dengan produksi 144.110 ton per tahun, Solok Selatan 12.047 ha dengan produksi 49.554 ton per tahun, Dharmasraya 9.984 ha dengan produksi 47.554 ton per tahun, dan Pasaman Barat 10.025 ha dengan produksi 50.317 ton per tahunnya.

Sementara untuk Kota Padang luas panen padi seluas 9.370 ha produksinya 45.241 ton per tahun, Solok 2.175 ha produksinya 13.946 ton per tahun, Sawahlunto 1.457 ha produksinya 11.600 ton per tahun, Padang Panjang 784 ha dan produksinya itu 6.789 ton per tahun, Bukittinggi 479 ha 4.082 ton per tahun, dan Pariaman 4.969 ha dan produksinya sebesar 16.418 ton per tahunnya.

Ferdinal menyampaikan luas lahan baku sawah diharapkan dapat dipertahankan dengan penerapan kebijakan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan lahan sawah dilindungi.

"Tentunya, ini perlu dukungan regulasi oleh masing-masing kabupaten dan kota," ujarnya.

Dinas terus mendorong kabupaten dan kota utk menetapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan lahan sawah dilindungi. Selain itu dari dinas juga akan terus memberikan insentif kepada petani padi dalam bentuk insentif benih, pupuk, perbaikan irigasi, pengendalian hama dan penyakit serta penguatan kelembagaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper