Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selamat Hari Batik Nasional! Lihat, Warga Medan Bisa Membatik

Kelas dasar membatik mengenalkan teknik membuat batik tulis dengan cara mencanting kepada para peserta.
Salah satu peserta kelas membatik dasar "Pesona Budaya Nusantara" kategori anak-anak menunjukkan hasil mencantingnya. Kelas tersebut diselenggarakan memperingati Hari Batik Nasional di Kota Medan pada Minggu (1/10/2023).
Salah satu peserta kelas membatik dasar "Pesona Budaya Nusantara" kategori anak-anak menunjukkan hasil mencantingnya. Kelas tersebut diselenggarakan memperingati Hari Batik Nasional di Kota Medan pada Minggu (1/10/2023).

Bisnis.com, MEDAN – Selama ini batik sangat lekat dengan kebudayaan Jawa, baik dari proses pembuatannya atau yang dikenal dengan membatik, maupun peggunaan motif batik dalam fesyen sehari-hari.

Terutama sejak batik diakui sebagai sebuah Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia untuk dunia oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) pada 2 Oktober 2009 silam. Sejak saat itu, tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional, di mana masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia biasanya merayakan dengan mengenakan pakaian batik motif khas daerah masing-masing.

Memperingati Hari Batik Nasional tahun ini, salah satu hotel di Medan menawarkan pengalaman yang tidak biasa kepada pengunjung. Berkolaborasi dengan Sanggar Seni Pendopo, hotel berbintang 4 di Kota Medan itu menyelenggarakan kelas membatik bertema “Pesona Budaya Nusantara” pada Minggu (1/10/2023) kemarin. 

Sama seperti dari daerah asalnya, kelas dasar membatik mengenalkan teknik membuat batik tulis dengan cara mencanting kepada para peserta. Sebelum kegiatan dimulai, para peserta terlebih dahulu diberikan materi singkat dasar-dasar membatik.

Masing-masing peserta kemudian diberikan kain yang sudah digambar pola diatasnya, lengkap dengan seperangkat alat mencanting. Ada tiga jenis pola/ gambar yang akan dicanting dengan cairan lilin atau malam panas oleh para peserta, yakni dua pola/ gambar bunga untuk kategori dewasa serta satu gambar jamur untuk anak-anak.

Adapun teknik mencanting yang tepat, seperti dituturkan Syaifha Mawaddah, salah satu fasilitator dari Sanggar Seni Pendopo Medan pada acara kemarin ialah dengan memegang canting pada satu sisi tangan dan kain yang akan dibatik pada tangan satunya.

Peserta diajak memposisikan kepala canting yang telah diisi malam agak mendongak agar lilin atau malam tidak tumpah dan mengotori kain, lalu menorehkan canting secara perlahan ke atas kain mengikuti motif yang telah dibuat.

“Kuncinya adalah lebih ke hati-hati dan sabar. Karena membatik ini sendiri pada dasarnya melatih kesabaran. Meski sudah berhati-hati, kalau tidak sabar pasti akan ada aja [malam] yang tumpah,” terang Syaifha kepada peserta.

Dewasa maupun anak-anak antusias mengikuti kelas membatik dasar yang dapat diikuti secara gratis itu. Batik karya mereka tersebut pun dapat dibawa pulang oleh masing-masing peserta sebagai cinderamata.

“Kami melaksanakan kegiatan ini untuk melestarikan budaya di era modern. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan experience yang berbeda bagi tamu-tamu kami,” kata Adi Sampurno, Executive Assistant Manager Hotel GranDhika Setiabudi Medan kepada Bisnis.com di sela-sela kelas.

Sebagai informasi, Sumatra Utara sendiri memiliki beberapa motif batik yang diambil dari ornamen-ornamen rumah adat maupun corak yang melekat pada tiap-tiap etnis di Sumut.

Dilansir dari laman Good News From Indonesia, terdapat kurang lebih 22 motif batik Batak yang dikembangkan dari corak khas milik kedelapan etnis (suku) di Sumatra Utara, yakni etnis Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak/ Dairi, Nias, Pesisir, Melayu dan Mandailing.

Di antaranya motif batik Batak Simeol-meol, motif Boraspati (Karo dan Simalungun), motif Tapak Raja Sulaiman (Karo), motif Bulang Mandailing (kontemporer), serta beberapa ragam motif batik Melayu Sumut seperti motif Tepak Melayu, Pucuk Rebung, dan Semut Beriring.

Selamat Hari Batik Nasional! (K68)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper