Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengatasi Tumpukan Sampah di TPA, Pemko Padang Perbanyak Sebaran Bank Sampah

Pemko Padang perbanyak sebaran bank sampah untuk mengatasi tumpukan sampah di TPA.
Seorang petugas tengah menimbang berat sampah yang masuk ke Bank Sampah Panca Daya, Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat (24/2/2023). Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Seorang petugas tengah menimbang berat sampah yang masuk ke Bank Sampah Panca Daya, Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat (24/2/2023). Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat, akan melakukan strategi dalam penanganan tumpukan sampah yang terlihat di tempat pembuangan akhir (TPA) Air Dingin yakni memperbanyak sebaran Bank Sampah.

Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan kondisi yang terjadi saat ini dalam sehari saja jumlah sampah di Padang tercatat mencapai 640 ton. 

"Sampah itu diantar dan menumpuk di TPA Air Dingin. Jika seperti itu terus dilakukan, bakal setinggi gunung tumpukan sampah di TPA. Makanya kita perlu lakukan cara, supaya ada penanganan yang lebih baik soal sampah itu," katanya, Rabu (13/9/2023).

Diakuinya dengan kondisi TPA saat ini, dapat dipastikan suatu waktu TPA Air Dingin bakal sulit menampung sampah yang datang setiap harinya yang jumlahnya 640 ton.

Hendri Septa melihat sejauh ini ada satu Bank Sampah yang aktif bergerak membeli sampah-sampah yang bisa dikelola kembali yakni menjadi kerajinan hingga ditukar menjadi tabungan emas.

"Cara Bank Sampah ini bagus. Jadi saya berkeinginan agar masyarakat belajar ke Bank Sampah Pancadaya yang ada di belakang Kantor Camat Kuranji itu, sehingga bisa pula di bangun di kecamatan lainnya," ujarnya.

Walkot menyebutkan bila setiap kecamatan atau bahkan di setiap kelurahan terhadap Bank Sampah, maka dapat dipastikan tumpukan sampah di TPA bisa diminimalisir. Setidaknya bisa mengurangi ratusan ton sampah di TPA."Keberadaan bank sampah ini saya lihat mampu meminimalisir datangnya sampah ke TPA.

Misalnya dengan adanya puluhan bank sampah saja, maka akan membuat timbulan sampah di TPA berkurang hampir seratus ton," jelasnya.

"Kalau tidak dari sekarang kita pikirkan cara untuk mengatasi tumpukan sampah ini, maka di tahun 2026 nanti TPA Air Dingin penuh,” sambungnya.

Dia menjelaskan dalam kurun waktu dua tahun ke depan, perlu upaya Pemko Padang untuk meminimalisir sampah ke TPA. Salah satu upaya yang tengah dilakukan yakni Refuse Derived Fuel (RDF). Dimana nantinya sampah yang ada di TPA Air Dingin diolah menjadi bahan bakar.

“Akan tetapi RDF itu baru dapat beroperasi pada akhir tahun 2024 nanti, pertanyaannya, bagaimana setahun ke depan, tentu sampah akan terus menumpuk di TPA Air Dingin,” sebutnya.

Untuk itu, supaya sampah bisa diatasi dan tidak menggunung di TPA, Walkot mengajak seluruh warga untuk mengelola sampah dimulai dari rumah sendiri.Kemudian, Hendri Septa mengimbau kepada seluruh lurah dan camat untuk mensosialisasikan kepada warga penting dan perlunya dibentuk bank sampah.

“Ke depan setiap RW ada satu bank sampah, nanti warga yang menjadi nasabahnya,” tegasnya.

Data dari Dinas Lingkungan Hidup Padang menjelaskan terdapat 40 ton sampah dalam sehari di Kota Padang yang tidak dikelola. Sampah itu terpediarkan dan menimbulkan bau serta berefek seperti menjadi penyumbang banjir dan lainnya.

Menanggapi harapan dari Walkot Padang itu, Direktur Bank Sampah Induk (BSI) Pancadaya yang juga Ketua Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi), Mina Dewi Sukmawati dalam paparannya menyebutkan, kehadiran bank sampah dibutuhkan masyarakat, karena bank sampah dekat dengan sumber sampah.

“Apalagi bank sampah dapat mengukur pengurangan sampah, datanya juga akurat,” jelasnya.

Dikatakannya bahwa sampai saat ini bank sampah yang ada di Padang berjumlah 46 unit. Nasabah paling banyak terdapat di Kuranji dan Koto Tangah.

“Kita berharap setiap KK terdaftar di bank sampah RW, nantinya, Forsepsi bersedia mendampingi tiap kecamatan dan kelurahan dalam pembentukan bank sampah,” katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper