Bisnis.com, PALEMBANG -- Penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, sempat terhambat akibat pihak pengelola tol yang tidak kooperatif. Hal ini terungkap saat kegiatan rapat koorddinasi penanganan karhutla di Kantor Bupati OKI, Senin (11/9/2023).
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0402/OKI Mayor CZI Saipul Anwar mengungkapkan bahwa tim satgas menghadapi hambatan saat hendak memadamkan api di sekitaran tol ruas Kayuagung-Palembang.
“Mobil satgas kesulitan ketika masuk tol karena urusan birokrasi ini sepatutnya tidak terjadi karena perusahan juga bagian dari negara," ungkapnya.
Saipul menilai saat situasi kebencanaan seperti saat ini, semua pihak seyogyanya salin mendukung dan mengecualikan urusan birokrasi ditengah situasi darurat.
"Kita memahami birokrasi perusahaan namun harus ada pengecualian di situasi darurat,” sambungnya.
Kepala Satpol PP dan Damkar OKI Rayendra Abadi mengakui beberapa kali Satgas karhutla terhambat ketika ingin memadamkan api disekitaran tol Kayuagung-Palembang yang dikelola oleh PT Waskita Sriwijaya Tol.
Baca Juga
“Beberapa kali tim kebakaran kami terhambat petugas tol, contohnya saat kebakaran sekitar KM 355 Desa Pedu, Kecamatan Jejawi, petugas terkendala saat masuk tol, padahal kebakaran berdekatan dengan kantor mereka,” jelas Rayen.
Sementara itu, Kapolres OKI, AKBP Dili Yanto menyayangkan insiden penahanan satgas karhutla di pintu tol Kayuagung-Palembang tersebut.
Dia memandang bahwa penanganan karhutla sangat membutuhkan kerja kolaborasi dari berbagai elemen yang ada di OKI.
“Penanganan karhutla butuh dukungan semua pihak, termasuk penyelenggara tol," imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati OKI Iskandar telah menginstruksikan seluruh stakeholder di Kabupaten OKI untuk meningkatkan upaya penanganan karhutla.
“Karena status kita ini tanggap darurat artinya semua elemen harus mendukung, saling bantu, saling peduli karena bukan lagi soal untung rugi tapi soal kemanusian terhadap dampak dari karhutla ini," pungkasnya.