Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Sumbar 3,23 Persen pada Agustus 2023, Didorong BBM dan Beras

Komoditas dengan kenaikan harga dan andil dominan inflasi (yoy) di Sumbar pada Agustus 2023, dimulai dari bensin 0,84 persen, beras 0,45 persen, dsb.
Beras medium yang tersedia di gudang Bulog Wilayah Sumatra Barat./Bisnis-Muhammad Noli Hendra
Beras medium yang tersedia di gudang Bulog Wilayah Sumatra Barat./Bisnis-Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi (yoy) di Provinsi Sumatra Barat pada Agustus 2023 di angka 3,23 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 116,28.

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan bila melihat dari dua kota di Sumbar, Kota Padang mengalami inflasi (yoy) sebesar 3,22 persen dengan IHK sebesar 116,30 dan Kota Bukittinggi juga mengalami inflasi (yoy) sebesar 3,32 persen dengan IHK sebesar 116,08.

"Kalau dilihat secara month to month (mtm) Sumbar mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Jadi ada sejumlah komoditas yang turut andil menyebabkan terjadi inflasi di Sumbar," katanya, Jumat (1/9/2023).

Dia menjelaskan adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi (yoy) di Sumbar pada Agustus 2023, dimulai dari bensin 0,84 persen, beras 0,45 persen, rokok kretek filter 0,28 persen, ikan cakalang/ikan sisik 0,25 persen, bahan bakar rumah tangga, emas, dan sejumlah komoditas lainnya.

Sementara itu ada jumlah komoditas yang mengalami penurunan harga di Sumbar, yakni cabai merah, angkutan udara, bawang merah, cabai hijau, daging ayam ras, jeruk, jengkol, daging sapi, serta beberapa komoditas lainnya.

Sugeng menyampaikan apabila dilihat secara mtm, maka andil komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi yaitu cabai merah, ikan gembolo/ikan aso-aso, beras, kentang dan bahan bakar rumah tangga, mobil, mangga dan petai, akademi/perguruan tinggi, dan rokok kretek filter, serta beberapa komoditas lainnya.

Dikatakannya dengan kondisi inflasi 3,23 persen itu, bila dibandingkan kondisi 90 kota yang ada di Indonesia, Kota Padang berada di urutan 51 dan Bukittinggi di urutan 46. Inflasi tertinggi (yoy) di antara kota di Indonesia terjadi di Kota Manokwari sebesar 6,40 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 1,92 persen.

Sedangkan apabila dilihat dari 24  kota yang ada di Pulau Sumatera, semua kota mengalami inflasi secara yoy. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 3,99 persen dan terendah di Kota Jambi sebesar 1,92 persen. Sementara di Kota Padang menduduki urutan ke 8 dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler