Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus mengoptimalkan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui peningkatan status dari siaga menjadi tanggap darurat.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten OKI Antonius Leonardo mengatakan peningkatan status itu diharapkan dapat mengunggah kesadaran secara kolektif oleh semua pihak terhadap ancaman bencana, termasuk yang berkaitan dengan Karhutla.
“Peningkatan status menjadi tanggap darurat itu untuk mengoptimalkan upaya pengendalian karhutla dengan memaksimalkan semua sumber daya,” ungkapnya, Kamis (23/8/2023).
Berdasarkan laporan Kepala BPBD OKI Listiadi Martin, kondisi ril hotspot dan hotsfire di OKI semakin meningkat ditandai oleh lebih kurang 30 hari sampai dengan hari ini eskalasi karhutla cenderung meningkat.
“Update terakhir BMKG Provinsi Sumsel bahwa puncak kemarau cenderung bergeser ke bulan September dan curah hujan semakin menurun. Serta hasil dialog teknis dan evaluasi dengan para pihak menyepakati peningkatan status dari siaga darurat bencana menjadi tanggap darurat bencana asap akibat karhutla,” ujarnya.
Dia menilai, kerangka kerja pentahelix yang terapkan beberapa tahun terakhir berhasil dalam konteks penanggulangan bencana.
Baca Juga
"Unsur pentahelix dengan semangat keroyokan terbukti mampu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan beberapa tahun terakhir. Mari perkuat sinergitas untuk cegah Karhutla di OKI,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Sumsel Iriansyah mengatakan bahwa peningkatan status seperti yang dilakukan oleh Pemkab OKI merupakan langkah penting.
“Itu (peningkatan status) sebagai dasar pelaksanaan tugas di lapangan dan upaya peningkatan kewaspadaan dengan mendirikan beberapa pos komando,” katanya.
Iriansyah menambahkan dengan adanya status siaga diharapkan kepada pihak terkait agar dapat menyiapkan langkah-langkah sebagai antisipasi ke depan.