Bisnis.com, PALEMBANG – Titan Infra Energy Group menambah fasilitas produksi berupa conveyor belt (ban berjalan) untuk meningkatkan produktivitas bisnis angkutan batu bara di pelabuhan milik perusahaan di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan.
Project Director Titan Group, Werdy Kasim, mengatakan pihaknya melakukan penambahan conveyor belt sepanjang 900 meter. Adapun sebelumnya Titan Group memiliki conveyor belt sepanjang 1.150 meter.
“Dengan demikian, saat ini Titan Group memiliki conveyor belt 2.050 meter,” ujarnya di Palembang, Senin (7/8/2023).
Menurutnya, penambahan fasilitas berupa ban berjalan itu akan dioperasikan secara resmi oleh Direktur Utama PT Titan Infra Energy, Darwan Siregar, Selasa (8/8). Selain itu, akan dilakukan juga peresmian jembatan pada jalur khusus batu bara yang dimiliki oleh Titan Group.
“Jembatan ini sangat penting untuk memperlancar arus truk muatan batu bara yang melewati jalan kami,” tegasnya.
Eddy Rizal Umar, Compliance Director Titan Group, menambahkan saat ini perseroan sedang memetakan dan melakukan pembebasan lahan untuk membangun jalan feeder, dari tambang-tambang di sekitar menuju jalur utama hauling road.
Baca Juga
Menurutnya, jalur pengumpan ini akan membentang di sisi kiri dan kanan jalur utama serta diperkirakan sepanjang 50 kilometer yang dibangun secara bertahap. “Masih dipetakan. Jadi ada jalan yang harus dilakukan pembebasan, ada yang juga melalui perusahaan tambang,” ujarnya.
Selain jalan, lini bisnis logistik pelabuhan juga sedang digenjot perseroan untuk menumpuk pundi-pundi pendapatan. Batu bara yang sudah ditambang dan diangkut melalui jalur khusus hingga ke pelabuhan mulut sungai di PALI, akan dibawa oleh tongkang, baik itu milik pemilik tambang batu bara tersebut maupun milik Titan.
Fasilitas pelabuhan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya yang merupakan anak usaha Titan Group memudahkan proses bongkar muat batu bara. Perusahaan memastikan seluruh proses transportasi batu bara dilakukan dengan aman, cepat, dan efisien.
Di pelabuhan muat itu, Titan sendiri sudah memiliki dua jetty atau tempat bersandar tongkang. Rencananya, perseroan akan membangun satu jetty lagi.
Dua jetty yang pertama sudah terhubung dengan conveyor belt (ban berjalan) yang membawa batu bara dari penampungan darat untuk dimasukkan ke dalam penampungan tongkang dengan cepat sehingga proses pemuatan tidak akan memakan waktu lama.
Sementara untuk meningkatkan produksi batu bara sebanyak 19 juta-20 juta ton pada tahun ini, yang merupakan peningkatan sebesar 42,8 persen dibandingkan dengan tahun lalu, perseroan telah meresmikan proyek 1D Upgrade Phase 1 di pelabuhan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya.