Bisnis.com, PALEMBANG – Komoditas daging ayam ras tercatat menjadi komoditas utama dari 10 komoditas penyumbang terbesar inflasi Sumatra Selatan (Sumsel) periode Juli 2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto melaporkan andil inflasi komoditas daging ayam ras secara month to month (mtm) sebesar 0,078 persen dan perubahan harga 4,38 persen.
Wahyu menjelaskan, andil terbesar daging ayam ras terhadap inflasi disebabkan oleh beberapa alasan, salah satunya adalah harga pakan ternak tinggi.
Meski harga jagung di pasar internasional sudah mulai turun, harga pakan ternak masih relatif tinggi sehingga menyebabkan harga pokok produksi di tingkat peternak melonjak.
“Sehingga harga produk ayam dan turunannya seperti telur masih tinggi,” jelasnya, Selasa (1/8/2023).
Senada dengan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi menyebut melonjaknya harga daging ayam ras dan telur ayam beberapa waktu belakangan dipicu oleh harga pakan yang masih tinggi.
“Harga pakan ayam yang masih cukup mahal, diantaranya harga jagung di tingkat peternak yang mencapai Rp6.500,” ujarnya.
Selain itu, imbuhnya, berbagai hajatan yang sedang banyak diselenggarakan oleh masyarakat juga berdampak pada pembelian yang tinggi.
“Hajatan dari masyarakat yang pulang haji masih cukup banyak di Sumsel ini. Makin banyak permintaan, semakin tinggi harganya," lanjutnya.
Diketahui saat ini, harga daging ayam ras di beberapa pasar tradisional di Palembang berkisar dari harga Rp29.000- Rp30.000 per kilogram atau sudah sedikit mengalami penurunan dari sebelumnya yang mencapai Rp32.000 per kilogram.
Adapun rincian untuk masing-masing komoditas penyumbang inflasi diantaranya cabai merah 0,072 persen, tomat 0,025 persen, bawang putih 0,024 persen, telur ayam ras 0,012 persen, daging sapi 0,009 persen dan kopi bubuk 0,008 persen.
Sementara dari nonmakanan yaitu angkutan udara 0,038 persen, bimbingan belajar 0,020 persen dan seragam sekolah anak 0,011 persen. (K64)