Bisnis.com, PALEMBANG – Tim penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Dinas Perkebunan Sumatra Selatan (Sumsel) melaporkan adanya kenaikan harga crude palm oil (CPO) sebesar Rp311,3 atau Rp10,617 per kilogram pada periode kedua Juli 2023.
Kenaikan CPO itu juga berpengaruh terhadap meningkatnya harga beli TBS kelapa sawit menjadi Rp2.276 atau naik sebesar Rp62,2 per kilogram.
Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian mengatakan, dengan kenaikan itu diimbau bagi para PKS di Sumsel untuk memberikan harga TBS yang wajar bagi petani swadaya.
“Dan bagi petani swadaya yang belum meremajakan sawitnya, untuk segera memanfaatkan dana BPDPKS dan mengikuti program peremajaan kelapa sawit (PSR) secara berkelompok,” kata Rudi kepada Bisnis, Jumat (21/7/2023).
Menurutnya, dana BPDPKS yang bisa dimanfaatkan oleh petani swadaya dalam melakukan peremajaan sawit adalah sebesar Rp30 juta per hektare.
Lebih lanjut, Pemerintah Sumsel melalui Dinas Perkebunan juga terus mendorong produktivitas kelapa sawit salah satunya melalui pengawalan terhadap penggunaan bibit unggul bersertifikat dan bantuan alat mekanisasi berupa Taksi Alsintan.
Rudi menambahkan, bahwa anggaran yang disiapkan untuk upaya itu yaitu sebesar Rp3,1 miliar per paket untuk setiap lahan seluas 200 hektare.
“Nilainya tidak tanggung-tanggung dan itu untuk mendongkrak produktivitas sawit di Sumsel,” pungkasnya.
Adapun untuk rincian harga TBS kelapa sawit di masing-masing usia tanam yaitu sebagai berikut.
3 tahun Rp1.992 per kilogram
4 tahun Rp2.041 per kilogram
5 tahun Rp2.087 per kilogram
6 tahun RP2.127 per kilogram
7 tahun Rp2.164 per kilogram
8 tahun Rp2.197 per kilogram
9 tahun Rp2.225 per kilogram
10-20 tahun Rp2.276 per kilogram
21 tahun Rp2.248 per kilogram
22 tahun Rp2.222 per kilogram
23 tahun Rp2.193 per kilogram
24 tahun Rp2.159 per kilogram
25 tahun Rp2.087 per kilogram (K64)