Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menawarkan kavling di Pulau Galang kepada warga Pulau Rempang yang bersedia direlokasi menyusul pengembangan pulau tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BP Batam Muhammad Rudi saat melaporkan pengembangan terkini Pulau Rempang kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Rudi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi data jumlah penduduk maupun aset pemerintah, yang rencananya akan direlokasi ke Pulau Galang.
"Bila masyarakat bersedia kita relokasi, kami sudah siapkan kavling seluas 200 meter persegi dengan rumah tipe 45 sebanyak 3.000 unit. Kemudian kami sediakan juga fasum dan fasos, serta area kantor pemerintahan," ujarnya.
BP Batam juga sudah menyelesaikan urusan administrasi yang diperlukan terkait pengembangan pulau seluas 17.000 hektare tersebut.
"Kami juga sudah melakukan pencabutan SK Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPJL-PSWA) dan SK Pelepasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK)," katanya lagi.
Rudi juga memohon dukungan kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City di pulau tersebut.
"Kami sangat membutuhkan dukungan penuh dari kementerian terkait untuk pelepasan HPK menjadi Areal Penggunaan Lain (APL), penerbitan Sertipikat (Hak Pengelolaan) HPL, koordinasi pengelolaan pesisir, dan tentunya dukungan anggaran untuk pengembangan jalan Trans Barelang dan Sembulang," ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau untuk mengawal permohonan dukungan maupun persetujuan dari masing-masing kementerian terkait.
Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasinya kepada BP Batam yang telah menyiapkan area relokasi beserta fasilitas pendukungnya untuk masyarakat setempat.
"Saya rasa langkahnya sudah baik, karena BP Batam telah menyiapkan konsep resettlement untuk masyarakat. Dan hal-hal terkait koordinasi antar instansi bisa kita dudukkan bersama untuk bisa mempercepat proses pengembangan Kawasan Rempang," ungkapnya.
Airlangga juga secara terbuka menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Pulau Batam sebagai pusat energi terbarukan di Indonesia.
"Proses pengolahan energi solar di Batam nantinya sudah dari hulu ke hilir. Sehingga kita bisa mengekspor energi ke Singapura dan negara lain. Oleh karena itu saya ingin Batam menjadi daerah dengan sumber renewable energy terbaik di Indonesia," pungkasnya. (K65)