Bisnis.com, PALEMBANG – Harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) pada periode pertama bulan Juli 2023 mengalami kenaikan sebesar Rp176 per kilogram atau menjadi Rp2.214 per kilogram.
Diketahui sebelumnya, sejak menjelang hari besar keagamaan nasional (HKBN) hari raya Idulfitri lalu, harga TBS sawit di Sumsel terus menunjukkan tren penurunan.
Terbaru, pada penetapan harga TBS periode kedua bulan Juni 2023, TBS sawit di Sumsel dibeli seharga Rp2.038 per kilogram.
Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian menjelaskan, kenaikan TBS sawit di Sumsel untuk periode awal Juli ini dipengaruhi oleh beberapa alasan.
Pertama, yaitu, naiknya harga CPO di pasar global yang secara langsung berdampak pada kenaikan harga TBS di tingkat petani.
“Untuk harga CPO saat ini dibeli seharga Rp10.305 per kilogram dengan harga inti Rp4.506 per kilogram dan Indeks K 90,25 persen,” ungkap Rudi kepada Bisnis, Selasa (11/7/2023).
Selain itu, penyebab lain kenaikan harga TBS sawit adalah kondisi beberapa daerah di Sumsel yang masih mengalami trek.
Lebih lanjut, imbuhnya, dengan penetapan kenaikan harga TBS sawit ini diharapakan dapat dirasakan juga oleh para petani swadaya yang ada di Sumsel.
“Untuk itu dihimbau PKS yang ada di Sumatera Selatan dapat menyesuaikan harga pembelian TBS sesuai dengan harga dari tim penetapan harga TBS periode pertama bulan Juli 2023,” pungkasnya.
Sementara untuk rincian harga TBS di masing-masing umur tanam sawit yaitu sebagai berikut.
Usia 3 tahun Rp1.973
Usia 4 tahun Rp1.985
Usia 5 tahun Rp2.030
Usia 6 tahun Rp2.069
Usia 7 tahun Rp2.105
Usia 8 tahun Rp2.137
Usia 9 tahun Rp2.164
Usia 10-20 tahun RP2.214
Usia 21 tahun Rp2.186
Usia 22 tahun Rp2.162
Usia 23 tahun Rp2.122
Usia 24 tahun Rp2.100
Usia 25 tahun Rp2.029 (K64)