Bisnis.com, PALEMBANG — Pemerintah Provinisi Sumatra Selatan (Sumsel) terus mengembangkan penerapan energi baru terbarukan (EBT) sebagai upaya mendukung realisasi net zero emission (NZE) di Indonesia.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumsel Hendriansyah mengakui Sumsel menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi EBT sangat besar. Mulai dari energi air, energi angin, energi surya dan panas bumi.
“Kita kembangkan, sehingga penggunaan seperti batu bara atau sumber yang tidak bersih di Sumsel bisa tergantikan,” kata Hendriansyah kepada Bisnis, Senin (19/6/2023).
Hendriansyah menambahkan, beberapa perusahaan perkebunan di Sumsel juga sudah mulai memanfaatkan limbah hasil produksi sebagai sumber tenaga energi. Salah satu contohnya yaitu pemanfaatan limbah sawit sebagai pembangkit tenaga listrik.
Selain itu, imbuhnya, contoh penerapan EBT yang telah berjalan di Sumsel yakni pembangkit listrik tenaga air yang ada di Kota Pagaralam.
“Di Pagaralam kita unggulkan, karena memang Pagaralam sudah dijadikan pionir. Dan memang energi bersih yang digunakan oleh masyarakat Sumsel seratus persen berasal dari pembangkit listrik tenaga air,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hendriansyah menyebut realisasi penerapan EBT di Sumsel sendiri berada di kisaran 20 persen.
“Terus kita kembangkan dengan seluruh potensi yang ada,” tutupnya. (K64)