Bisnis.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara (Sumut) melalui Survei Harga Produsen Gabah pada April berhasil mencatat 122 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten terpilih dengan komposisi terbanyak didominasi oleh Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 53 observasi atau 43,44 persen.
Lalu, disusul oleh Gabah Luar Kualitas sebanyak 42 observasi atau 34,43 persen, dan Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 27 observasi 22,13 persen.
Di tingkat petani pada April, tercatat harga gabah tertinggi Rp6.500 per kilogram (kg) yang berasal dari gabah kualitas GKG varietas Inpari 32 di Kabupaten Simalungun.
Sedangkan harga terendah tercatat senilai Rp4.700 per kg berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Inpari 32, Sikuning, dan Sigenuk, Gabah kualitas GKP varietas Inpari 32 dari Kabupaten Simalungun.
"Di tingkat penggilingan pada April, harga gabah tertinggi senilai Rp. 6.550 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Inpari 32 di Kabupaten Simalungun. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.750 per kg berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Inpari 32, Sikuning, dan Sigenuk, Gabah kualitas GKP varietas Inpari 32 dari Kabupaten Simalungun," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin pada Selasa (2/5).
Berdasakan pemaparannya, rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 3,99 persen dari Rp6.167 per kg pada Maret menjadi Rp5.920 per kg pada April.
Sedangkan kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan sebesar 3,48 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp4.876 per kg menjadi Rp5.046 per kg.
Sementara itu, rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan mengalami penurunan sebesar 4,31 persen dari Rp6.324 per kg pada Maret menjadi Rp6.052 per kg pada April.
Kemudian kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) tercatat mengalami kenaikan sebesar 3,92 persen dari bulansebelumnya yaitu dari Rp4.980 per kg menjadi Rp5.175 per kg.