Bisnis.com, MEDAN — PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV PalmCo menyebuttransformasi digital melalui dua inisiatif utama, yakni PalmCo Business Cockpit dan AgroView telah mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing industri kelapa sawit nasional.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan digitalisasi menjadi strategi utama perusahaan dalam memastikan akurasi dan kecepatan pengambilan keputusan. Teknologi seperti artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), hingga dashboard berbasis data real-time telah diterapkan di berbagai unit kebun.
“Sengaja kami tunjukkan langsung PalmCo Business Cockpit agar Anggota Dewan (DPR RI) bisa melihat langsung bagaimana kami memantau perkebunan kami yang tersebar di berbagai lokasi,” terang Jatmiko dalam agenda kunjungan kerja ke PTPN IV PalmCo di Medan, Sabtu (5/7/2025).
PalmCo Business Cockpit merupakan platform internal yang dikembangkan sejak 2024 untuk menampilkan data operasional perusahaan secara visual dan real-time, mulai dari kondisi lapangan, produktivitas tanaman, hingga kinerja unit bisnis. Sementara itu, AgroView memanfaatkan citra satelit dan drone untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan tanaman di seluruh areal kebun secara berkala.
Jatmiko menegaskan, penerapan teknologi ini merupakan langkah nyata menuju model smart plantation yang mampu meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas secara berkelanjutan.
Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman menjelaskan bahwa saat ini PTPN Group tengah memasuki fase ekspansi setelah restrukturisasi yang dimulai pada akhir 2023. Dia menyebut PalmCo sebagai tulang punggung PTPN Group, dengan kontribusi mencapai 70% terhadap total pendapatan.
Baca Juga
“PalmCo mengelola sekitar 618.000 hektare kebun inti, dan ini menjadikannya salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia saat ini,” ujar Faturohman.
Di sisi lain, Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna menilai transformasi digital PalmCo sebagai langkah strategis dalam memperkuat produktivitas dan daya saing industri sawit nasional. Menurutnya, pengembangan sistem dan sinergi antarlembaga akan menjadi kunci dalam mendorong program-program nasional ke depan.