Bisnis.com, BATAM — Geliat investasi di Batam terus bertumbuh positif. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai Penanaman Modal Asing (PMA) di Batam tahun 2022 tumbuh 48,5 persen. Dengan raihan positif tersebut, Batam berkontribusi sebesar 79,97 persen dari keseluruhan nilai investasi PMA di Kepulauan Riau (Kepri).
"Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, investasi asing di Kota Batam naik 48,5 persen atau sebesar US$746,85 juta dari 1.738 proyek. Angka ini cukup positif bila dibandingkan tahun 2021, yang tercatat hanya sebesar US$ 504,17 juta," kata Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, di Kantor BP Batam, Rabu (29/3/2023).
Untuk komoditas investasi PMA terbesar di Batam masih berupa golongan barang mesin/peralatan listrik dengan kenaikan 3,31 persen.
Sementara itu, ada 5 negara dengan kontribusi terbesar dalam realisasi investasi PMA, yakni Singapura dengan nilai investasi sebesar US$480,2 juta, Perancis dengan nilai investasi US$91 juta, Jerman dengan nilai investasi US$45,3 juta, Taiwan dengan nilai US$41,3 juta, dan Hongkong dengan nilai US$ 28,1 juta.
Untuk awal tahun ini, dua calon investor asal Turki dan Hongkong sudah berkunjung untuk menjajaki rencana investasi paling tepat di Batam. Rencananya investor dari Turki mau berbisnis di sektor Liquified Natural Gas (LNG) dan bisnis kargo, sedangkan yang dari Hongkong berniat menjajaki investasi di sektor produksi kaca.
Rudi yang menyambut kedua investor tersebut akan mengawal rencana penanaman modal agar segera terealisasi di Batam. "Mudah-mudahan rencana ini dapat terwujud sehingga investasi di Batam pun terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi perekonomian," jelasnya.
Baca Juga
Pihaknya juga terus berupaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung guna mendongkrak kenyamanan investor. Langkah lainnya pun dengan memberikan kemudahan dalam mengurus perizinan.
"Kami menjamin dan mendukung penuh kemudahan investasi yang ada. Hal ini untuk memberikan kenyamanan bagi investor. Karena orang yang ingin berinvestasi juga membutuhkan fasilitas yang memadai," tambahnya.
Terpisah, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengungkapkan bahwa investor asal Turki dan Hongkong itu bergerak di dua bidang berbeda. "Yang satu di bidang liquified natural gas (LNG) dan bisnis kargo. Satu lagi di sektor produksi kaca," ungkapnya.
Dalam pertemuan beberapa hari lalu, Ariastuty menuturkan bahwa kedua calon investor tersebut meminta kepada Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, dan tim agar investasi yang diinginkan bisa terealisasi.
"Mereka tertarik dengan potensi Kota Batam dan siap untuk mengikuti prosedur yang ada untuk mempercepat realisasi investasi ini," pungkasnya. (K65)