Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Wacana Perampingan Bandara Internasional di Indonesia, Ini Penjelasan Dishub Sumbar

Dishub menyatakan wacana tersebut nantinya tidak akan selesai di Kementerian BUMN saja, tapi ada peran Kementerian Perhubungan juga.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat melalui Dinas Perhubungan melakukan komunikasi dengan Kementerian Perhubungan RI terkait munculnya wacana perampingan bandara internasional di Indonesia.

Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Dedy Diantolani mengatakan menyikapi munculnya wacana perampingan bandara internasional di Indonesia seperti yang disampaikan oleh Menteri BUMN, pihak Pemprov telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, hasilnya memang perampingan bandara internasional belum ada pembahasan lebih lanjut.

"Kondisi saat ini dari koordinasi kami ke Kemenhub, baru sebatas wacana dari Kementerian BUMN. Peran BUMN sebenarnya lebih ke PT Angkasa Pura nya, tapi kalau bicara bandara internasional itu yang menentukannya adalah Kemenhub," katanya, ketika dihubungi Bisnis di Padang, Rabu (15/2/2023).

Dedy menjelaskan sampai saat ini juga belum ada pembahasan dari di tingkat Kemenhub menyikapi wacana tersebut. Artinya kendati ada wacana, namun belum ada pembahasan lebih lanjut.

Untuk itu, Dishub menyatakan wacana tersebut nantinya tidak akan selesai di Kementerian BUMN saja, tapi ada peran Kementerian Perhubungan juga.

"Tentu kita berharap Bandara Minangkabau tetap menjadi penerbangan internasional. Karena perekonomian Sumbar yakni sektor pariwisata bergantung di penerbangan internasional itu," tegasnya.

Menurut Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldi meski sampai saat ini Pemprov Sumbar belum mendapat surat atau informasi resmi terkait, apakah BIM masuk atau tidak dalam perampingan bandara internasional dimaksud. 

"Kita belum mendapatkan surat atau informasi resmi terkait rencana itu. Kita di Sumbar masih menunggu kelanjutan dari rencana tersebut. Jadi nasib BIM benar-benar belum bisa diketahui kedepannya," ujar dia kepada Bisnis.

Audy mengatakan melihat destinasi wisata di Sumbar yang sudah mendapat perhatian dan kunjungan yang begitu besar dari wisatawan mancanegara, maka keberadaan penerbangan internasional di Sumbar sangatlah dibutuhkan.

"Untuk di Pulau Sumatra ini, dapat dikatakan Sumbar mendapat kunjungan yang cukup banyak dari wisatawan mancanegaranya. Jadi kita berharap, bandara internasional tetap ada di Sumbar ini," harapnya. 

Dia menyampaikan pada tahun 2023 ini, Pemprov Sumbar berharap sektor pariwisata menjadi lokomotif perekonomian Sumbar. Apalagi telah diluncurkan Visit Beautiful West Sumatra 2023 pada Desember 2022 lalu, artinya penerbangan internasional sangat dibutuhkan ada di Sumbar, untuk menyambut kunjungan wisatawan mancanegara ke Ranah Minang. 

"Malaysia merupakan wisatawan mancanegara yang paling banyak datang ke Sumbar. Makanya dibukanya kembali rute Padang - Kuala Lumpur itu terus kita perjuangkan, alhamdulillah mendapat izin dari pemerintah pusat pada Oktober 2022," sebutnya. 

Untuk itu, kendati belum ada pernyataan pasti dari pemerintah pusat terkait bandara mana yang akan ditutup melayani penerbangan internasionalnya, Pemprov Sumbar berharap Bandara Minangkabau tetap memiliki penerbangan internasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper