Bisnis.com, PADANG PARIAMAN - Pemerintah menyalurkan 75,8 ton beras untuk korban yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan 75,8 ton beras itu merupakan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) yang ada di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumbar. Sesuai aturan yang ada, CPP juga bisa dialokasikan untuk membantu korban terdampak bencana.
"Jadi di Padang Pariaman ada enam kecamatan yang terdampak bencana banjir. Dari pendataan yang dilakukan, maka bantuan beras yang disalurkan itu 75,8 ton," katanya, Kamis (16/2023).
Dia menyampaikan bantuan beras tersebut diserahkan secara langsung ke penerima manfaat sesuai data yang sudah disiapkan sebelumnya untuk masyarakat di enam Kecamatan yang terdampak.
Seperti untuk Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, sebanyak 6.314 kg untuk 358 KK, Lubuk Alung, 1.962 kg untuk 82 KK, Nan Sabaris 4019 kg untuk 243 KK, 2 x 11 Kayu Tanam 860 kg untuk 50 KK, 2 x 11 Enam Lingkung 4.725 kg untuk 226 KK dan Ulakan Tapakis sebanyak 57.906 kg untuk 4.842 KK.
"Saya tidak mau, ada masyarakat yang susah dan kelaparan, ini yang kita antisipasi melalui beras itu," tegas Mahyeldi.
Gubernur menjelaskan, sesuai amanat dari Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan, CPP adalah salah satu bentuk kehadiran pemerintah dalam persoalan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat dalam kondisi tidak atau rawan pangan seperti kekurangan pangan, bencana alam, bencana sosial, gejolak harga pangan dan keadaan darurat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman Rudy Repenaldi menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi yang sangat peduli dengan kondisi masyarakat Padang Pariaman.
"Kita ucapkan terima kasih pada pemerintah provinsi dan semoga dapat meringankan beban dan bermanfaat bagi warga yang menerima," ucapnya.
Rudy berharap bantuan ini dapat mengurangi beban ekonomi kepala keluarga yang terdampak banjir, terlebih kondisi banjir yang terjadi beberapa hari yang lalu itu, terbilang menimbulkan dampak yang serius kepada masyarakat setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
