Bisnis.com, PADANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi Marapi mencatat telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Provinsi Sumatra Barat, sebanyak 58 kali hingga 9 Januari 2023.
Kondisi yang terjadi itu menimbulkan kekhawatiran oleh pemerintah daerah yang berada di sekitar kawasan Gunung Marapi, yakni Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Bupati Agam Andri Warman mengatakan Pemkab Agam telah mengeluarkan Surat Edaran yang ditujukan kepada sejumlah camat yang ada di sekitar Gunung Marapi.
"Erupsi yang terjadi ini cukup mengkhawatir, erupsi meningkat sejak dua hari terakhir ini, Seperti pada 7 Januari terjadi 15 kali, 8 Januari 27 kali dan 9 Januari 16 kali," katanya dalam SE, Selasa (10/1/2023).
Dia menyebutkan kondisi yang terjadi itu patut untuk diwaspadai, terutama untuk warga yang tinggal di kawasan Gunung Marapi itu. “Kita juga sudah menghimbau masyarakat agar dapat mengosongkan wilayah di sekitar Gunung Marapi dengan radius 3 kilometer,” ujarnya.
Bupati juga melarang untuk melakukan aktivitas pendakian atau berwisata ke Gunung Marapi, supaya dapat mengatasi hal yang tidak diinginkan nantinya.
"Kita harap masyarakat tidak panik dengan terjadinya peristiwa ini, namun juga harus tetap waspada," imbaunya.
Selain itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra juga telah melakukan upaya antisipasi menyikapi kondisi Gunung Marapi tersebut. "Saya sudah monitoring ke Pos Pemantau Gunungapi di Bukittinggi, dan sudah ke lokasi pertanian yang ada di lereng Marapi. Situasi masih kondusif," ujarnya.
Kendati melihat aktivitas petani di kawasan Gunung Marapi terpantau kondusif, Eka minta masyarakat tetap waspada. "Selasa pagi tadi saya dapat laporan, ada erupsi yang lebih besar dari biasa, bahkan sudah melontarkan material," kata dia.
Eka juga menegaskan sudah memerintahkan seluruh OPD terkait untuk mengkaji dan mempersiapkan segala kemungkinan terburuk. Dia berharap masyarakat untuk melakukan ronda, selama kondisi Marapi masih mengkhawatirkan.