Bisnis.com, PALEMBANG -- Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan atau BPS Sumsel mencatat laju inflasi sepanjang tahun 2022 sebesar 5,94 persen.
Kepala BPS Sumsel Zulkipli mengatakan tahun 2022 memang terjadi fluktuasi yang tinggi terhadap perkembangan harga di Sumsel.
"Kenaikan atau inflasi tertinggi selama tahun 2022 ada di kelompok pengeluaran transportasi, sebesar 17,20 persen dan disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau," katanya, Senin (2/1/2023).
Zulkipli menerangkan bahwa kenaikan pada kelompok pengeluaran transportasi tidak terlepas dari naiknya harga BBM pada September 2022, sehingga harga bensin naik sebesar 29,3 persen.
Kemudian, angkutan udara juga naik sebesar 58,9 persen karena kenaikan harga avtur. Tarif kendaraan roda dua online juga naik 22,10 persen sepanjang tahun 2022.
Dia melanjutkan, yang jadi catatan untuk kelompok makanan adalah harga beras yang naik sebesar 18,53 persen.
"Kondisi ini tentu sangat berbeda pada tahun 2020 dan 2021 di mana saat itu kenaikan harga komoditas beras sangat rendah," katanya.
Menurut Zulkipli, laju inflasi Sumsel yang lebih tinggi dibandingkan nasional secara kumulatif itu lantaran memang fluktuasi yang tinggi terhadap sejumlah harga komoditas di Sumsel.