Bisnis.com, PALEMBANG — PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menargetkan kinerja bisnis mencapai di atas 100 persen pada 2023 seiring catatan positif pada tahun 2022.
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan pabrik pupuk urea dan pupuk NPK mampu beroperasi dengan baik dan mencapai target produksi yang ditetapkan.
“Kami selalu memasang target di atas 100 persen baik produksi maupun penjualan karena ada program gerakan lampaui target (GTL) dalam bekerja,” katanya, Sabtu (31/12/2022).
Tri memaparkan bahwa di bidang penjualan, realisasi penjualan pupuk mencapai 102 persen dari RKAP dan penjualan non pupuk (amoniak) sebesar 211 persen dari RKAP pada tahun 2022.
Menurut dia, sepanjang Tahun 2022, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) itu telah melakukan sejumlah upaya Pusri dalam menghadapi tantangan di dunia bisnis.
Diantaranya melakukan revitalisasi pabrik Pusri III & IV, inovasi dan diversifikasi produk, serta pengembangan bisnis dan transformasi bisnis berkelanjutan.
Tri menjelaskan upaya itu bakal berlanjut pada tahun 2023 seiring adanya target ground breaking untuk revitalisasi pabrik Pusri III-B. Selain itu, ada transformasi penjualan lanjutan melalui Program Makmur dan Agrosolution.
“Seluruh upaya tersebut tentunya selaras agar tercapai kinerja perusahaan yang baik dengan produk-produk inovasi yang bermanfaat bagi tanaman,” katanya.
Bisnis.com, PALEMBANG — PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menargetkan kinerja bisnis mencapai di atas 100 persen pada tahun 2023 seiring catatan positif pada tahun 2022.
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan pabrik pupuk urea dan pupuk NPK mampu beroperasi dengan baik dan mencapai target produksi yang ditetapkan.
“Kami selalu memasang target di atas 100 persen baik produksi maupun penjualan karena ada program gerakan lampaui target (GTL) dalam bekerja,” katanya, Sabtu (31/12/2022).
Tri memaparkan bahwa di bidang penjualan, realisasi penjualan pupuk mencapai 102 persen dari RKAP dan penjualan non pupuk (amoniak) sebesar 211 persen dari RKAP pada tahun 2022.
Menurut dia, sepanjang Tahun 2022, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) itu telah melakukan sejumlah upaya Pusri dalam menghadapi tantangan di dunia bisnis.
Diantaranya melakukan revitalisasi pabrik Pusri III & IV, inovasi dan diversifikasi produk, serta pengembangan bisnis dan transformasi bisnis berkelanjutan.
Tri menjelaskan upaya itu bakal berlanjut pada tahun 2023 seiring adanya target ground breaking untuk revitalisasi pabrik Pusri III-B. Selain itu, ada transformasi penjualan lanjutan melalui Program Makmur dan Agrosolution.
“Seluruh upaya tersebut tentunya selaras agar tercapai kinerja perusahaan yang baik dengan produk-produk inovasi yang bermanfaat bagi tanaman,” katanya.