Bisnis.com, PALEMBANG -- Sejumlah BUMN yang beroperasi di Kota Palembang tercatat memberikan kontribusi tinggi terhadap pajak bumi dan bangunan atau PBB di kota itu pada tahun 2022.
Berdasarkan catatan Pemerintah Kota Palembang, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) menjadi penyumbang terbesar untuk PBB Kota Palembang.
Nilai PBB Kilang Pertamina Plaju tahun 2022 mencapai Rp46,9 miliar, diikuti PT Pupuk Sriwidjaja Palembang senilai Rp25,8 miliar dan PT Angkasa Pura II senilai Rp14,8 miliar.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan PBB yang disetor para perusahaan tersebut menjadi bagian dari pendapatan daerah.
“PAD (Pendapatan Asli Daerah) merupakan bagian penting untuk pembangunan Kota Palembang demi kemakmuran masyarakat yang setinggi-tingginya,” ujarnya, baru-baru ini.
Menurutnya, capaian pajak tertinggi di tahun ini menjadi hadiah untuk masa kepemimpinannya yang terakhir sebagai wali kota yang akan berakhir 2023 mendatang.
“Apalagi saat masa ebangkitan dari pandemi Covid-19 sekarang, kontribusi pajak dalam menyokong pertumbuhan ekonomi sangat besar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Palembang Herly Kurniawan menyebut pihaknya tahun ini memiliki target tercapainya pajak Kota Palembang sebesar Rp1 triliun.
Hingga pekan lalu, capaian pajak Kota Palembang sudah mencapai angka Rp989 miliarr atau setara 91,6% dari target. Pihaknya pun optimistis target tahun 2022 dapat terlampaui.
Senada, Ketua Komisi II DPRD Kota Palembang Abdullah Taufik turut mengapresiasi respons aktif Kilang Pertamina Plaju selama proses pembayaran pajak tahun 2022.
“Mereka juga sudah menyiapkan anggaran BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) selain PBB,” ujarnya.
Sementara itu, Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Perliansyah menegaskan Kilang Pertamina Plaju siap mendukung penuh pembangunan kota Palembang.
“Kami akan selalu mendukung kinerja pemerintah dengan menjadi entitas bisnis yang taat pajak demi menyokong pembangunan serta pergerakan ekonomi negeri” ujarnya.
Dengan lahan di area Plaju yang mencapai luas 316,2 hektare, Kilang Pertamina Plaju terus menunjukkan eksistensinya bukan hanya sebagai penyumbang pajak terbesar, namun juga terus berinovasi di usianya yang sudah lebih dari seabad ini.
Dia mengatakan Kilang Plaju juga telah memberi nilai tambah bagi masyarakat sekitar dengan adanya tenaga kerja lokal. Hampir 70 persen pekerja di Kilang Pertamina Plaju merupakan putra daerah Sumsel.