Bisnis.com, PEKANBARU — Bank Indonesia Provinsi Riau melihat ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas makro ekonomi Riau ke depan.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Maria Cahyaningtyas mengatakan beberapa tantangan itu di antaranya adalah normalisasi harga komoditas ekspor Riau, dan kenaikan harga BBM pada 2022 yang diperkirakan masih berdampak di tahun depan
"Untuk menghadapi tantangan tersebut, Bank Indonesia Riau mengusulkan tiga langkah strategis, antara lain yaitu pertama, meningkatkan produktivitas komoditas unggulan melalui enforcement program kemitraan sebagaimana Peraturan Gubernur Riau No. 77 Tahun 2020," ujarnya Kamis (1/12/2022).
Kedua, melanjutkan penguatan infrastruktur dasar pendukung perekonomian. Ketiga, melanjutkan sinergi antar pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas perekonomian.
Pada tahun ini, BI mencatat pertumbuhan ekonomi Riau sangat kuat, yaitu sebesar 4,63 persen (yoy) pada triwulan III 2022. Angka pertumbuhan ekonomi Riau tersebut menjadikan Riau sebagai provinsi dengan PDRB terbesar di luar Jawa.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Riau didorong oleh peningkatan, baik permintaan domestik maupun permintaan luar negeri. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 4,53% (yoy). Sementara, permintaan eksternal mendorong ekspor tumbuh 30,43% (yoy) pada periode yang sama.
Baca Juga
"Selama 2022, output sektor ekonomi Riau relatif menggembirakan, terutama pada komoditas CPO, Pulp and Paper, dan migas. Kebijakan responsif pemerintah terkait dengan distribusi dan replanting kelapa sawit, telah menciptakan keseimbangan yang baik dalam memenuhi permintaan dan menjaga produktivitas ke depan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel